Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia menyebutkan 12 kasus subvarian XBB.1.16 atau Omicron Arcturus terdeteksi di negara tersebut dengan semua pasien memiliki gejala ringan dan stabil.
Menteri Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa dalam keterangan tertulis diterima di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan subvarian Arcturus sebagai Variant of Interest (VOI) sejak 17 April 2023, sehingga perlu mendapat perhatian meski tidak berada dalam kelas varian di bawah pemantauan (Variant Under Monitoring)
Ia mengatakan Malaysia mencatat 12 kasus subvarian Arcturus, 6 kasus ditemukan di Sarawak, 4 kasus ditemukan di Selangor, dan 2 lainnya ditemukan di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur.
Penilaian risiko global melaporkan bahwa risiko infeksi dan tingkat keparahan kasus yang disebabkan oleh subvarian XBB.1.16 lebih rendah daripada subvarian XBB.1.5 dan varian atau subvarian lain yang dilaporkan sebelumnya.
Menurut dia, meski Malaysia telah mengidentifikasi varian XBB.1.16 sejak Maret 2023, namun demikian situasi infeksi COVID-19 masih terkendali dan tidak membebani kapasitas pelayanan kesehatan di klinik dan rumah sakit.
KKM mencatat penurunan kasus baru COVID-19 dalam minggu epidemiologi ke-16 2023 sebesar 6,4 persen atau dari 5.149 menjadi 4.817 kasus di banding minggu epidemiologi sebelumnya.
Selain itu, sebanyak 70,97 persen atau 18.319 kasus dari jumlah kumulatif kasus yang terinfeksi oleh virus SARS-CoV-2 yang dikategorikan sebagai Variant of Concern (VOC) dan Variant of Interest (VOI) dari varian Omicron dan subvariannya.
Untuk itu, ia mengatakan KKM kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap melakukan langkah tes, lapor, informasikan, isolasi dan lacak (TRISS) untuk yang bergejala jika positif COVID-19 segera isolasi mandiri selama jangka waktu yang ditentukan.
KKM juga mengimbau masyarakat Malaysia yang ada dalam kategori rentan seperti lansia dan anak-anak untuk mengenakan masker di tempat ramai, sempit dan berisiko.
Selain itu, meminta agar masyarakat menjaga kebersihan sendiri dengan rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, serta mengambil vaksin dosis booster kedua.