Di sela-sela kegiatan tersebut juga disalurkan bantuan kepada warga lanjut usia (lansia), fakir miskin, dan kaum dhuafa. Pemkab Jember tidak pernah lelah untuk menyapa warganya setiap hari di desa yang berbeda dalam program Jember Berbagi. Apalagi ketika warga yang dikunjungi bisa menyampaikan aspirasi secara langsung dan melihat warga tersenyum bahagia mendapatkan bantuan.
Esensi dari Jember Berbagi bukanlah hanya sekadar menerima berupa bantuan, namun juga bagaimana bisa membagikan bantuan sekecil apapun kepada orang lain yang belum mendapatkan bantuan.
Dalam pelaksanaan program itu, sebagian besar organisasi perangkat daerah dilibatkan mulai Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Bagian Kesra, Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi hingga Dinas Pekerjaan Umum untuk menyerap aspirasi dan langsung aksi (action).
Dalam momentum Ramadhan, Pemkab Jember mengajak masyarakat yang mendapatkan bantuan sosial juga ikut berbagi kepada tetangga atau kerabatnya yang tidak mendapatkan bantuan, meskipun hanya sedikit yang bisa diberikan.
Kegiatan Jember Berbag akani terus digencarkan untuk mengajak masyarakat ikut bersedekah, karena sedekah dapat melindungi dari mara bahaya dan juga segala bencana. Selain itu, untuk saling berempati, bersimpati satu sama lain agar memiliki rasa sosial dan kepekaan sosial yang tinggi.
"Esensi Jember Berbagi harus dimaknai sebagai kebersamaan dalam bersedekah, sehingga bukanlah hanya sekedar menerima berupa bantuan, namun juga bagaimana bisa membagikan bantuan sekecil apapun kepada mereka yang berhak menerima," kata Hendy menambahkan.
Stabilisasi harga pangan
Sementara itu, operasi pasar biasanya digelar di pasar tradisional atau tempat-tempat keramaian, tapi dalam kegiatan Jember Berbagi dilaksanakan di sekitar masjid yang dijadikan titik lokasi kegiatan agar masyarakat lebih mudah menjangkau untuk membeli kebutuhan bahan pokok lebih murah.
Pasar murah di setiap titik pelaksanaan program Jember Berbagi menjadi idola bagi warga terutama ibu-ibu karena menjual bahan pokok dengan harga yang lebih murah, sehingga tidak jarang warga harus rela antre demi bisa membeli bahan pokok di antaranya beras, minyak, gula pasir.
Pasar murah yang digelar di setiap lokasi kegiatan program Jember Berbagi menjadi ikhtiar Pemkab Jember dalam menjaga daya beli masyarakat tetap stabil selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.
Kepala Disperindag Jember, Bambang Saputro, menjelaskan bahwa pasar murah itu merupakan hasil kerja sama Disperindag dengan berbagai pihak seperti Bulog dan sejumlah distributor besar bahan pokok di Jember.
Dengan pasar murah diharapkan masyarakat bisa menjangkau harga kebutuhan pokok mereka. Jember Berbagi menggelar pasar murah selama sebulan.
Dalam pasar murah, beras kemasan 5 kilogram dijual dengan harga Rp43 ribu per kilogram, gula pasir Rp13 ribu per kilogram, minyak goreng Rp14.000 kemasan setiap liternya, dan telur ayam ras Rp25 ribu per kilogram.
Kegiatan pasar murah dan operasi pasar yang digelar setiap hari di seluruh kecamatan dapat berdampak cukup signifikan untuk stabilisasi harga bahan pokok, sehingga tidak ada kenaikan bahan pokok yang signifikan selama Ramadhan di Jember.
Pasar murah dalam Jember Berbagi diharapkan dapat mengendalikan laju inflasi secara maksimal seiring dengan kenaikan sembako menjelang Lebaran. Oleh karena itu, perlu kerja sama dengan para distributor untuk memastikan bahwa bahan pokok cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jember.
Data BPS mencatat laju inflasi Kabupaten Jember pada Maret 2023 sebesar 0,39 persen dan angka itu lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya pada Maret 2022 tercatat inflasi sebesar 1,07 persen, sedangkan pada Maret 2021 sebesar 0,45 persen.
Program Jember Berbagi diharapkan dapat menjadi contoh dalam gerakan bersedekah dan membantu meringankan beban dengan menguatkan kebersamaan, sehingga warga dapat saling memberi dan menerima kepada lingkungan sekitar, serta laju inflasi dapat ditekan dan sektor ekonomi bergeliat.