Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak dr. Mahrunnisa Fitria Sp.A mengingatkan orang tua untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi anak balita selama perjalanan mudik supaya daya tahan dan tumbuh kembang anak tetap berjalan dengan baik.
“Anak perlu tetap dijaga makan makanan dengan gizi seimbang agar daya tahan tubuh dan proses tumbuh kembang tetap berjalan dengan baik. Pemberian ASI tetap diberikan sesuai jadwal dengan memperhatikan kenyamanan dan kebersihan lingkungan,” ucap Fitria kepada ANTARA, Kamis.
Jika anak masih mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), dokter yang menamatkan spesialis anak di Universitas Gajah Mada itumenyarankan cukup membawa peralatan makan yang diperlukan saja seperti termos air panas, alat slow cooker atau blender mini untuk membuat makanan terutama MPASI, serta peralatan makan lainnya secukupnya.
Jika diperlukan, orang tua selama perjalanan dapat memberikan MPASI instan khusus yang disukai anak agar lebih praktis. Orang tua bisa membuat MPASI sendiri kembali setelah sampai ditujuan. Alternatif lainnya adalah membuat MPASI dari rumah kemudian dibekukan dan dibawa menggunakan tas insulator yang berisi es gel.
Makanan yang dibekukan itu bisa dihangatkan dengan merendam wadah dalam air hangat selama 15 sampai 20 menit.
"Usahakan untuk tidak membeli makanan dari luar untuk MPASI dengan tekstur yang masih lembek atau lunak,” ucap Fitria.
Fitria juga mengingatkan makanan yang disajikan diusahakan tetap bervariasi setiap hari dengan kandungan protein, lemak dan karbohidrat yang disarankan. Tidak lupa juga untuk membawa kudapan favorit si kecil yang dikemas dalam kemasan yang higienis.
Baca juga: Cermati label gizi untuk batasi asupan gula
Untuk anak yang usianya lebih besar, pilihan makanan bisa lebih bervariasi. Namun, yang harus diperhatikan adalah kebersihan makanan dan air minum yang dikonsumsi.
Fitria menyarankan agar anak mengonsumsi makanan yang baru saja dimasak dan selalu mencuci tangan sebelum makan untuk mencegah kuman masuk dalam tubuh anak.
Selama dalam perjalanan, bisa saja merasa mual dan muntah karena mabuk kendaraan atau konsumsi makanan yang dapat mengiritasi saluran cerna. Fitria mengingatkan orang tua untuk membawa obat-obatan seperti domperidone atau ondansentron, yang dapat mengurangi gejala sehingga anak tetap mendapat asupan makanan dengan baik.
“Orang tua juga boleh memberikan balsam bayi atau minyak atsiri untuk membuat anak lebih nyaman. Untuk menghindari mabuk perjalanan, anak dapat diajak untuk melihat keluar jendela untuk melihat pemandangan jarak jauh dan mengurangi pemakaian gawai agar anak tidak merasa mual,” kata Fitria.
Selain itu, Fitria mengatakan jika menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan harus dipastikan dalam kondisi yang baik. Selama perjalanan juga disarankan berhenti setiap 3-4 jam sekali agar anak dapat merenggangkan dan menggerakkan badan, menghirup udara yang segar, dan mengonsumsi air putih dan camilan atau makan dengan nyaman.
Selain makanan dan obat-obatan, persiapkan juga baju ganti yang cukup selama mudik dan bagi anak yang masih menggunakan diapers atau popok sekali pakai, orang tua perlu mengganti popok setiap 4 jam sekali untuk menjaga kebersihannya. Biasakan juga untuk selalu cuci tangan setiap habis buang air kecil atau besar di toilet.
“Anak adalah periode yang memerlukan untuk selalu aktif bergerak sehingga anak menjadi sering berkeringat sehingga perlu mempersiapkan pakaian ganti yang cukup selama mudik. Jika bayi atau anak masih mengenakan diapers diusahakan untuk mengganti secara rutin setiap 4 jam sekali,” kata Fitria.
Persiapkan juga obat-obatan seperti obat anti demam dan anti nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen untuk mengatasi anak yang demam selama perjalanan, obat anti alergi atau obat pribadi khusus jika anak memiliki alergi atau kondisi khusus seperti asma, epilepsi dan lainnya, dan cairan untuk mencegah dehidrasi seperti oralit, vitamin zinc untuk mempercepat proses penyembuhan usus dan probiotik jika anak diare.