Surabaya (ANTARA) -
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur Titis Wulandari mengatakan jika Kota Surabaya kerap menjadi titik transit para Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal sebelum berangka ke negara tujuan.
"Para PMI ilegal itu berangkat melewati Bandara Internasional Juanda," katanya di Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan para PMI yang diamankan di Bandara Juanda itu tanpa kelengkapan dokumen sesuai prosedur. Bahkan, paspor dan tiket penerbangan pun baru mereka dapat di Bandara.
"Mereka tidak pegang dokumen apapun sama sekali. Bahkan, handphone mereka baru dikasih selama perjalanan di bandara. Jadi polanya sudah berubah seperti itu, Juanda jadi target untuk pemberangkatan," katanya.
Keberangkatan PMI Ilegal itu telah diungkap oleh sejumlah pihak terkait sejak bulan Januari 2023 lalu. Yang pertama pada 28 Januari lalu sebanyak 87 calon PMI ilegal tujuan Timur Tengah berhasil diamankan dari Bandara Juanda oleh Kemenaker RI.
Kemudian pada 30 Januari, BP3MI Jatim bersama Intelkam Polda Jatim mengamankan 30 calon PMI ilegal di rumah penampungan yang terletak di kawasan Tembok Dukuh, Surabaya dengan tujuan Arab Saudi.
Tak hanya itu, pada 7 Maret lalu Polda Jatim bersama Polres Lumajang menetapkan tiga tersangka yang memberangkatkan puluhan calon PMI ilegal. Pihak Polres Lumajang telah mengamankan 42 korban.
Para calon PMI yang berniat berangkat secara ilegal itu didominasi pekerja di sektor penata laksana rumah tangga (PLRT) di negara-negara Timur Tengah.
Menurut Titis PMI ilegal sangat rentan dari aspek jaminan, misalnya dari segi perlindungan hukum dan administrasi seperti klaim BPJS Ketenagakerjaan.
"Visa yang dipakai PMI ilegal itu visa kunjungan," tuturnya.
Pihak BP3MI Jatim tak tinggal diam melihat permasalahan ini. Oleh sebab itu mereka menggelar 81 sosialisasi ke 12 kota atau kabupaten se Jatim terkait perlindungan PMI dan cara menjadi PMI yang sesuai prosedural, meskipun dengan anggaran yang minim.
"Untuk tahun 2023 kami sudah melakukan 23 sosialisasi dan memasifkan konten edukasi lewat sosial media instagram," katanya.