Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta perguruan tinggi terus melakukan riset di bidang ketahanan pangan dan energi agar bermanfaat untuk masyarakat.
"Kami juga minta perguruan tinggi membantu melakukan sosialisasi kebijakan pemerintah terkait ketahanan pangan dan energi kepada masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi," katanya saat memberikan kuliah umum bertema 'Ketahanan Pangan dan Energi Untuk Indonesia Maju' di Gedung Auditorium Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Jumat.
Menurutnya dunia saat ini tengah menghadapi tiga masalah besar yakni krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.
"Krisis pangan disebabkan kebijakan masing-masing negara yang ingin melindungi produk domestik, fenomena konversi produk pangan menjadi energi dalam bentuk biofuel dan peristiwa gagal panen gara-gara perubahan iklim," tuturnya.
Ia mengatakan semuanya diperparah dengan kejadian perang antara Rusia dengan Ukraina, sehingga gabungan faktor tersebut menjadikan harga produk pangan melejit.
"Oleh karena itu pemerintah bersiap menghadapi fenomena alam El Nino yang membawa dampak kekeringan dan mundurnya musim hujan. Fenomena El Nino diperkirakan melanda Indonesia pada Desember 2023," katanya.
Padahal pada bulan tersebut sudah mulai memasuki masa panen raya padi, sehingga petani juga harus mengantisipasi potensi gagal panen yang mungkin terjadi sehingga tidak menimbulkan gejolak, apalagi 2024 adalah tahun politik.
Khusus untuk mengatasi krisis pangan, lanjut dia, pemerintah sudah banyak melakukan usaha, baik melalui intensifikasi dan ekstensifikasi di antaranya melalui usaha peningkatan produksi pangan, pembukaan lahan pertanian baru melalui food estate, termasuk menggalakkan pupuk organik.
"Saya mengapresiasi langkah Universitas Jember yang telah banyak menghasilkan produk penelitian terkait ketahanan pangan," ujarnya.
Moeldoko menjelaskan pemerintah sudah berusaha memberikan lahan melalui beragam cara seperti perhutanan sosial dan bantuan kredit ringan. Khusus untuk di bidang teknologi, pihaknya berharap perguruan tinggi turut mengambil peran.
"Hal itu sudah ditunjukkan oleh Universitas Jember melalui hasil-hasil penelitiannya seperti tepung Mocaf, tebu tahan kering dan pupuk hayati sekaligus pembasmi hama," katanya.
Sementara itu Rektor Universitas Jember Iwan Taruna dalam sambutannya mengatakan kegiatan kuliah umum bertema ketahanan pangan sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi yang dipimpinnya.
"Soko guru perekonomian Indonesia adalah pertanian, sebagian besar penduduknya pun petani. Oleh karena itu memperkuat dasar pertanian dengan menyejahterakan petani menjadi kunci," tuturnya.
Ia menjelaskan Unej memiliki visi dan misi mengembangkan dan memajukan agroindustri, sehingga kuliah umum itu menjadi bermakna agar sivitas akademika kampus setempat mendapatkan informasi langsung dari sumbernya.
Sebelum memberikan kuliah umum, Kepala Staf Kepresidenan RI menyempatkan mengunjungi Taman Edukasi Kebangsaan yang berada di Fakultas Hukum Unej dan setelah memerikan kuliah umum langsung melaksanakan ibadah shalat Jumat di masjid Al Hikmah kampus setempat.
KSP Moeldoko minta perguruan tinggi lakukan riset pangan dan energi
Jumat, 24 Maret 2023 16:53 WIB
Saya mengapresiasi langkah Universitas Jember yang telah banyak menghasilkan produk penelitian terkait ketahanan pangan