Madiun (ANTARA) - Wali Kota Madiun Maidi terus berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) warganya agar berkualitas, salah satunya dengan inovasi program laptop gratis bagi siswa jenjang SD dan SMP.
Inovasi program laptop gratis tersebut diwujudkan dengan pembagian sebanyak 9.400 unit laptop dengan sistem pinjam pakai kepada siswa SD dan SMP negeri di wilayah setempat.
"Mulai hari ini kami serahkan dan distribusikan sebanyak 9.400 unit laptop kepada siswa SD dan SMP negeri di Kota Madiun supaya lebih cepat digunakan untuk proses belajar dan mengajar anak-anak," ujar Wali Kota Maidi saat kegiatan penyerahan dan pendistribusian laptop gratis untuk siswa secara simbolis di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kota Madiun, Selasa.
Maidi menuturkan bahwa laptop gratis itu merupakan salah satu program unggulan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan SDM di Madiun Kota Pendekar.
Dengan alat tersebut diharapkan siswa bisa lebih menguasai perkembangan informasi teknologi (IT) dan dunia digital.
"IT terus berkembang. Seperti kota ini yang dinamis. Tidak boleh statis. Maka kita harus mengikuti perkembangan, jangan sampai tertinggal. IT kita genggam, dunia kita kuasai," katanya.
Menurut dia, semua laptop yang didistribusikan ke siswa tersebut telah selesai dilakukan pengecekan oleh tim IT yang ditunjuk. Dalam hal ini Pemkot Madiun bekerja sama dengan Politeknik Negeri Madiun (PNM).
"Proses pengecekan oleh tim IT PNM sudah selesai dan hasilnya semua laptop sesuai dengan spesifikasi yang diiinginkan. Karena sudah selesai dicek, maka segera didistribusikan ke siswa. Ini lebih cepat dari perkiraan," kata Maidi.
Ia menjelaskan penyerahan sebanyak 9.400 unit laptop gratis untuk siswa tersebut merupakan pengadaan tahap kedua yang menggunakan APBD Kota Madiun sebesar Rp53 miliar.
Sebelumnya pada tahun 2020 Pemkot Madiun mengadakan program yang sama sebanyak 5.425 unit laptop dengan alokasi anggaran mencapai Rp40 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati mengatakan pemanfaatan 9.400 unit laptop tersebut seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, yakni secara pinjam pakai.
Dari 9.400 unit tersebut, rinciannya sebanyak 3.892 unit laptop untuk siswa di 52 SD negeri serta 5.508 unit laptop untuk siswa di 14 SMPN.
"Laptop ini nanti untuk siswa SMP kelas VII dan VIII serta siswa SD kelas IV dan V," kata Lismawati.
Sebanyak sembilan ribu lebih laptop itu berupa "Chromebook", yakni komputer jinjing yang menjalankan sistem operasi ChromeOS buatan Google. Chromebook tersebut bermerek Acer Celeron.
Pengadaan kali ini menggandeng PT Acer Indonesia sebagai produsen dan PT Sigma Selaras Komputindo sebagai penyedia barang dengan masing-masing unit harganya mencapai sekitar Rp5,15 juta.
Lismawati meminta para siswa untuk bisa merawat dan memanfaatkan laptop dengan baik, meski penyedia telah memberikan garansi.
Terkait pengawasan, Pemkot Madiun sudah membentuk tim tersendiri, mulai tim di tingkat masing-masing sekolah, Dinas Pendidikan, kepolisian, dan kejaksaan. Tim tersebut akan melakukan pemeriksaan rutin sesuai jadwal yang ditentukan.
Pengecekan sarana laptop tersebut bukan hanya fisik, namun, juga penggunaannya. Artinya, laptop telah diproteksi dan digunakan untuk apa saja akan terdeteksi. Jika tak sesuai peruntukan maka akan diberikan teguran.
Seperti diketahui, Pemkot Madiun memberikan bantuan sarana pendidikan berupa laptop gratis bagi siswa dalam rangka mewujudkan visi Kota Madiun, Panca Karya Madiun Kota Pintar.
Program tersebut juga untuk mendukung pembelajaran daring yang saat ini dibutuhkan saat pandemi.