Banyuwangi (ANTARA) - Hamsiah, warga Dusun Patoman, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, kini semakin semangat setelah mendapatkan bantuan alat usaha program "Kanggo Riko".
Program ini fokus memberdayakan ribuan warga miskin dengan menggelontorkan dana penguatan ekonomi bagi rumah tangga miskin (RTM) yang sedang merintis usaha atau berniat meningkatkan usahanya.
Kanggo Riko dalam bahasa Using berarti ”Untuk Anda”. RTM yang menjadi sasaran program ini masingf-masing mendapatkan Rp2,5 juta lewat Anggaran Dana Desa (ADD), disesuaikan dengan kebutuhan usaha mereka.
Warung milik Hamsiah, wanita paruh baya itu berjualan lontong tahu di rumahnya yang sederhana. Tepat di belakang Balai Dusun Patoman.
"Enak tahu lontong-nya, padahal tempatnya nyempil tidak di pinggir jalan. Semoga lancar terus usahanya," ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi warung tersebut dalam rangkaian Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) pada Kamis (16/3).
"Lontong-nya punel dan bumbu kacangnya terasa sedap,” imbuh Ipuk sembari melahap seporsi lontong.
Di balik kunjungan tersebut, Ipuk ingin memastikan salah satu program pemberdayaan ekonomi Kanggo Riko yang digencarkan-nya berjalan tepat sasaran.
"Saya ingin memantau langsung, apakah program-program yang kami lakukan ini tepat sasaran dan berdampak langsung ke masyarakat. Dari sini nanti akan dilakukan evaluasi untuk perbaikan atau mencetuskan ide lainnya," ujar Ipuk.
Ibu Hamsiah merupakan salah satu dari 1.700 RTM yang menerima manfaat program Kanggo Riko tersebut. Program yang dirintis sejak 2018 ini, terus diperluas sasarannya. Hingga tahun kemarin, total keseluruhan penerima manfaat ada 5.118 RTM dari 143 desa.
"Tahun ini program Kanggo Riko diberikan untuk 1.700 RTM. 60 persen lebih kami sasarkan pada perempuan kepala rumah tangga," kata Ipuk.
Atas bantuan tersebut, ibu tiga anak itu, mengaku senang. Ia mengaku dengan bantuan peralatan berupa etalase, kompor gas, dan aneka peralatan lainnya itu dapat meningkatkan kualitas dagangannya.
"Dari dulu, pingin beli etalase. Tapi, tidak kesampaian-kesampaian. Untungnya ada bantuan ini. Jadi enak, jualannya tidak kotor," katanya.
Ibu Halimah mengaku, dengan penambahan peralatan tersebut, berdampak pada pendapatannya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banyuwangi, Ahmad Faishol menegaskan bahwa program Kanggo Riko tersebut disalurkan melalui mekanisme ADD di Pemerintah Desa.
"Penyaluran-nya dilakukan langsung oleh Desa. Kami hanya memastikan ada alokasi anggaran di ADD untuk program ini," tuturnya.