Surabaya (ANTARA) - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya menilai keberadaan angkutan pengumpan atau feeder meningkatkan taraf ekonomi para eks pengemudi Mobil Penumpang Umum (MPU) yang saat ini diberdayakan menjadi pengemudi.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono di Surabaya, Kamis, mengatakan sebelum feeder diluncurkan, Pemkot Surabaya dan Komisi C sudah sharing tentang memberdayakan para sopir MPU sebelum feeder mengaspal di jalan.
“Sebelumnya pengusaha MPU sudah kami panggil. Jadi tidak perlu khawatir nasib sopir MPU,” kata Baktiono.
Dia membenarkan, saat diskusi dengan pengusaha MPU melalui Organda Surabaya dimana pendapatan para sopir MPU turun drastis dampak dari kemajuan taksi daring.
"Jadi, transportasi daring yang membuat pengusaha angkutan umum di Surabaya berkurang banyak. Itu kan perkembangan zaman jadi tidak bisa dihindari," kata anggota DPRD Surabaya empat periode ini.
Oleh karena itu, kata Baktiono, Pemkot Surabaya menyediakan fasilitas transportasi umum yang aman, nyaman, ekonomis, tenang, dan tepat waktu, seperti halnya Bus Suroboyo dan Trans Semanggi.
Namun karena akses Bus Suroboyo tidak bisa ke jalan-jalan kecil atau jalan kampung, lanjut dia, maka dihadirkan feeder yang bisa mengambil penumpang di jalan kecil.
"Lalu Pemkot Surabaya merekrut sopir MPU untuk menjadi driver feeder. Jadi sudah kami antisipasi, sehingga ketika MPU kalah saing dengan transportasi daring maka sopirnya tidak kehilangan kerjaan karena sudah direkrut menjadi pengemudi feeder," kata Baktiono.
Dia kembali menambahkan, saat ini tahap baru 52 feeder, dan kedepan rencananya akan ditambah lagi armadanya guna mewujudkan transportasi publik yang representatif.
"Jadi bisa kami sebut feeder sebuah transformasi di sektor transportasi publik di Surabaya," kata Baktiono.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, animo masyarakat memanfaatkan angkutan feeder di Surabaya tinggi, terutama rute dari arah Pakal ke Tunjungan.
"Banyak penumpang yang menyampaikan bahwa baru kali ini ada transportasi umum yang langsung dari Pakal ke arah Tunjungan. Jadi, 'Wira Wiri Suroboyo' (feeder) ini selalu penuh, animo masyarakat luar biasa," kata Cak Eri, panggilan akrabnya.
Saat ini, sudah ada sebanyak 52 kendaraan yang sudah beroperasi, dan diharapkan tahun depan armadanya itu ditambah agar semua kawasan di Surabaya bisa dijangkau oleh angkutan ini.
"Penambahannya secara bertahap ya, dan total sampai tahun 2028 kami membutuhkan feeder sekitar 240 unit. Itu jumlah ideal untuk menjangkau semua kawasan di Kota Surabaya. Kami akan penuhi semuanya sampai dengan tahun 2028," ujarnya.