Ngawi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan Pemprov Jatim menggelar operasi pasar (OP) guna menekan harga sejumlah bahan kebutuhan pangan yang mengalami kenaikan menjelang puasa dan Lebaran 2023.
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko mengatakan operasi pasar dilaksanakan guna menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok di pasaran yang biasanya cenderung naik saat hari raya. Sehingga harapannya menekan laju inflasi.
"Momentum hari raya keagamaan biasanya terjadi lonjakan permintaan terhadap bahan kebutuhan pokok, sehingga harga-harga mulai naik. Melalui OP (operasi pasar) harapannya harga di pasaran bisa stabil," ujar Antok, sapaan akrab Wabup Dwi Rianto Jatmiko di Ngawi, Jatim, Selasa.
Menurut dia, dalam operasi pasar tersebut, pemkab bersama instansi yang digandeng memberikan subsidi harga, sehingga masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga lebih murah dari pasaran.
Di antaranya komoditas beras, gula pasir, minyak goreng, bawang putih, bawang merah dan telur ayam ras.
Wabup menerangkan seperti harga beras dalam OP tersebut Pemkab Ngawi menyediakan sebanyak 6,5 ton kemasan 5 kilogram dengan harga Rp10.000 per kilogram. Sedangkan harga pasaran beras medium masih di kisaran Rp10.500-Rp12.000 per kilogram.
Demikian juga untuk harga komoditas lainnya yang lebih murah dari pasaran. Ia menilai antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk membeli, utamanya beras murah yang menjadi primadona dalam kegiatan tersebut.
Antok menambahkan meski sudah ada kegiatan operasi pasar, ia meminta masyarakat untuk membeli secukupnya dan tidak memborong apalagi menimbun.
Pemkab Ngawi akan terus berkoordinasi dengan Bulog, beberapa BUMN, dan mitra lainnya untuk memastikan pasokan dan stok beras dan bahan pangan lainnya di wilayahnya tercukupi, utamanya selama Ramadhan dan memenuhi kebutuhan Lebaran 2023.