Surabaya (ANTARA) -
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur memastikan hingga saat ini jamaah haji menginginkan tetap berangkat ke Tanah Suci pada 2023 meski pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023 naik.
’’Alhamdulillah jamaah haji Jawa timur semuanya menyambut baik keputusan pemerintah yang didukung DPR sehingga sampai saat ini belum ada pembatalan. Semuanya tetap menginginkan berangkat bahkan kalau bisa kuota Jawa timur ditambah,’’ kata Kakanwil Kemenag Jatim Husnul Maram dalam siaran pers diterima Kamis malam.
Untuk tahun ini, kata dia, Jatim mendapatkan kuota haji 34.868 jemaah. "Alhamdulilah, Jawa Timur tahun 2023 Insya Allah mendapatkan kuota haji 34.868, termasuk prioritas lansia 5 persen atau 1.758 jemaah, kita berangkatkan dalam 79 kloter,’’ ujarnya.
Menurut dia, dari total kuota jamaah asal Jatim, sekitar 15 ribu diantaranya sudah melunasi biaya haji pada tahun 2020. Sehingga, lanjutnya, ada sekitar 16.112 jamaah tahun 2023 yang ditunggu pelunasannya dalam waktu dekat.
’’15 ribu sekian (jamaah) tahun 2020 lunasnya, jadi yang belum lunas itu sekitar 16.112. Mereka ini sudah disebut jamaah haji, karena undang-undang nomor 8 tahun 2019 menyatakan WNI yang daftar haji dan sudah mempunyai nomor porsi, meski berangkatnya masih 20 atau 30 tahun lagi tetap disebut jamaah haji,’’ ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya berpesan kepada jamaah haji Indonesia, khususnya asal Jatim, agar semaksimal mungkin mempersiapkan diri untuk menjalani rangkaian ibadah di Tanah Suci.
’’Persiapkan secara lahir batin, khususnya kesehatan fisik maupun mental supaya pelaksanaan haji bisa betul-betul sempurna. Manasik hajinya tolong dibaca dan dipraktikkan kembali. Insya Allah kalau sudah demikian tinggal tawakal kepada Allah. Semoga seluruh jamaah Indonesia bisa melaksanakan ibadah haji dengan sempurna dan hajinya mabrur,’’ tutur Husnul.