Wali Kota Mojokerto Jawa Timur Ika Puspitasari mengajak pemuda yang tergabung dalam karang taruna di kota setempat berjuang menghadapi resesi ekonomi.
"Kalau sekarang tantangan dunia adalah resesi ekonomi dan agar pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh positif, maka kegiatan pemberdayaan ekonomi terus kami lakukan dan pemuda menjadi sasaran pelaku dalam program ini," katanya saat kegiatan Peningkatan Kesadaran Bela Negara bagi anggota karang taruna se-Kota Mojokerto yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mojokerto, Rabu.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita menyampaikan bahwa saat ini perjuangan yang harus dilakukan adalah menghadapi resesi ekonomi yang tengah melanda dunia.
"Bagaimana setiap pihak harus bersinergi guna mempertahankan ekonomi nasional. Termasuk para pemuda di Kota Mojokerto yang tergabung dalam organisasi karang taruna," ucapnya.
Ia mengatakan, salah satu faktor kebangkitan ekonomi Indonesia adalah karena dominasi UMKM dan ekonomi kreatif dan hal ini juga merupakan potensi yang ada di Kota Mojokerto.
“Ayo kita bangun kota ini dengan kekuatan potensi yang kita miliki dan jadikan sebagai daya saing Kota Mojokerto untuk bisa menarik orang-orang dari luar untuk bisa datang ke kota kita,” ajak Ning Ita.
Ning Ita juga kembali menegaskan bahwa karang taruna Kota Mojokerto bukanlah sebuah organisasi yang hanya sekedar label, tetapi merupakan sebuah organisasi yang mampu berperan nyata dan memberi hasil nyata di Kota Mojokerto.
"Karang taruna sebagai percontohan organisasi pemuda yang memiliki partisipasi aktif di dalam proses pembangunan di kota ini, dengan berbagai program yang telah disusun dan difasilitasi oleh pemerintah," kata Ning Ita.
Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan saat ini Indonesia berada pada kondisi bonus demografi dimana usia produktif mendominasi jumlah penduduk di Indonesia yaitu sebanyak 69,30 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
“Seharusnya ini bisa menjadi kekuatan karena semakin banyak warga yang memiliki produktifitas untuk berperan aktif menjaga kedaulatan, keberlangsungan negara di tengah kondisi ekonomi dunia yang tidak baik-baik saja,” tutur wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto tersebut.