Dinas Pertanian Trenggalek Imbau Petani Tanam Palawija
Senin, 25 Juli 2011 20:46 WIB
Trenggalek - Kepala Dinas Pertanian Trenggalek, Joko Surono, mengimbau petani di wilayahnya beralih jenis tanaman dari padi ke palawija pada musim tanam kedua tahun ini.
"Kami sudah mengeluarkan imbauan ke seluruh camat, penyuluh pertanian untuk diteruskan ke petani, supaya petani tidak menanam padi dulu. Kalau padi lagi, kami khawatir serangan wereng akan kembali muncul," kata Joko, Senin.
Ia menjelaskan, imbauan itu dimaksudkan sebagai salah satu cara/upaya untuk memutus mata rantai serangan hama wereng yang melanda sebagian besar lahan pertanian di wilayah tersebut.
Meskipun telah dibasmi dengan berbagai pestisida, hama tersebut sampai saat ini ditengarai masih mengganas dan menyebabkan ribuan hektare tanaman padi rusak serta gagal panen.
"Apalagi sejak tahun lalu petani di sini belum pernah berganti jenis tanaman, berarti sudah lima kali masa tanam tetap padi," ujarnya.
Selain untuk memutus serangan hama wereng, peralihan jenis tanaman tersebut juga bertujuan untuk menerapkan pola tanam yang baik dan benar sehingga kualitas kesuburan tanah tetap terjaga.
"Kalau sampai kesuburan kadar haranya sedikit, dikasih pupuk apapun tidak akan mempan dan harus diperbaharui dengan pupuk organik," imbuh Joko.
Beberapa jenis tanaman yang direkomendasikan dinas pertanian untuk mengganti tanaman
padi antara lain adalah palawija, jagung, kedelai, serta kacang tanah.
"Kebetulan untuk petani yang bersedia menanam kedelai akan mendapatkan bantuan benih dari pemerintah. Meskipun tidak merata, saya yakin ini sangat membantu para petani," ucapnya percaya diri.
Sementara itu, beberapa petani di Desa Widoro, Kecamatan Gandusari mengaku masih kebingungan untuk menentukan jenis tanaman yang akan ditanam. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan struktur tanah antara sawah satu dengan yang lainya.
"Untuk yang tepi jalan tanahnya kering, jadi bisa beralih ke kedelai, tapi kalau yang tengah sini terkena air sedikit saja sudah lembek, jadi kemungkinan tanam padi lagi," kata salah satu petani di Widoro bernama Ma'ruf.
Sesuai data di dinas pertanian, hama wereng menyerang sekitar 3.588 hektare lahan pertanian di Trenggalek dengan wilayah terparah berada di Kecamatan Gandusari, Karangan, Pogalan, serta Durenan.
"Rincianya, rusak ringan 246 hektare, rusak sedang 1045 hektare, kemudian yang masuk kategori berat sekitar 428 haktare dan yang gagal panen 68 hektare. Trenggalek ini adalah salah satu yang terparah di Jatim," kata Joko.*