Madiun - Harga telur dan daging ayam di sejumlah pasar tradisional di wilayah Madiun, Jawa Timur, naik signifikan pada dua pekan menjelang Bulan Ramadhan. "Kenaikan harga ini dipicu oleh minimnya pasokan dari tingkat peternak. Sehingga stok di pasaran tidak mampu mengimbangi jumlah permintaan," ujar salah satu pedagang telur ayam ras di Pasar Besar Madiun, Mulyono, Rabu. Menurut dia, harga telur ayam melonjak tinggi dari sekitar Rp12.000,00 perkilogram menjadi Rp15.500,00 perkilogram. Bahkan di tingkat pengecer, harga telur ayam ras telah mencapai Rp16.000,00 perkilogram. Kenaikan juga terjadi pada jenis telur bebek dan puyuh yang mencapai 25 persen. Demikian juga dengan harga daging ayam. Komoditas daging ini naik dari harga sebelumnya yang mencapai Rp20.000,00 perkilogram menjadi Rp23.000,00 perkilogram. Kenaikan ini juga diikuti oleh melambungnya harga daging sapi yang naik berkisar antara Rp60.000,00 hingga Rp62.000,00 perkilogram. "Padahal biasanya hanya berkisar antara Rp55.000,00 hingga Rp57.000,00 perkilogramnya. Selain minimnya pasokan, kenaikan harga ini, juga diperkirakan karena mendekati bulan puasa, dimana tingkat konsumsi masyarakat cenderung meningkat," kata pedagang daging sapi di Pasar Besar Madiun, Ginem. Sementara, harga beras malah terlebih dahulu mengalami peningkatan sejak dua pekan terakhir. Peningkatan harga terjadi pada beras jenis Bramo yang naik tajam dari Rp7.200,00 menjadi Rp8.000,00 perkilogram. Sedangkan beras jenis IR64 juga naik dari harga Rp6.000,00 menjadi Rp7.000,00 perkilogram. Hal yang sama diakui oleh pedagang daging ayam di Pasar Besar Ngawi. Harga daging ayam di Ngawi naik Rp3.000,00 perkilogram dari harga sebelumnya yang mencapai Rp20.000,00 perkilogram. Keadaan ini merugikan pedagang karena barang dagangannya tidak laku. "Biasanya, saya bisa menjual 3 hingga 4 kwintal daging ayam perharinya. Namun akibat tingginya harga, jumlah daging ayam yang terjual hanya tinggal 1 sampai 2 kwintal saja," papar pedagang daging ayam di Pasar Besar Ngawi, Sutarmi. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak di tingkat peternak, sehingga pedagang terpaksa menaikkan harga jualnya karena biaya kulakan tinggi. Pihaknya menilai kenaikan harga ini akan memicu kenaikan harga sejumlah komoditas lainnya. Selain itu, tingginya harga ini juga masih akan berlangsung hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri mendatang. Hal ini karena jumlah permintaan pada momen tersebut terus meningkat.
Harga Telur dan Daging Ayam Naik
Rabu, 13 Juli 2011 13:29 WIB