Salah seorang warga Keputih, Surabaya bernama Sunardi mengaku sangat antusias dan senang untuk menyaksikan gelaran budaya yang didominasi pelajar tersebut.
"Sangat senang sekali dengan acara seperti ini dan semoga untuk tahun-tahun berikutnya akan terus ada," kata bapak dua anak tersebut.
Selain Sunardi, salah seorang peserta yang menari di Taman Apsari bernama Nyimas turut bangga dan senang karena ikut andil dalam acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya tersebut.
"Bahagia dan bangga, karena sudah berlatih selama seminggu ini dan akhirnya tampil bersama teman-teman," kata siswi yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) Kaliasin 1 Surabaya tersebut.
Menurut dia, alangkah baiknya jika tiap tahun digelar acara kebudayaan seperti Tari Remo serentak di Surabaya.
"Kedepannya tetap terus ada acara seperti ini agar Remo masih terus dikenal," ujarnya.
Sekitar 65 ribu lebih warga yang terdiri dari pelajar dan anggota sanggar tari ikut mensukseskan Tari Remo masuk Muri yang dipusatkan di Jembatan Suroboyo, Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan Pemerintah Kota Surabaya berencana menjadikan Tari Remo sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib di tingkat SD dan SMP, baik Negeri maupun Swasta di Kota Pahlawan.
"Ini dilakukan untuk mengusung semangat para siswa dalam menjaga kearifan budaya lokal," kata Cak Eri, sapaan akrabnya. (*)