Lima Kampung Jadi Destinasi Baru Wisata Yogyakarta
Jumat, 8 Juli 2011 13:33 WIB
Yogyakarta - Sebanyak lima kampung di Kota Yogyakarta, yaitu Dipowinatan, Cokrodirjan, Sosromenduran, Taman Sari dan Pandeyan siap menjadi destinasi baru wisata di wilayah tersebut.
"Ada 14 kampung yang muncul sebagai kampung wisata, namun yang telah siap dijual ada lima kampung, sisanya masih dalam proses pengembangan agar siap dijual dan menjadi destinasi wisata di Kota Yogyakarta," kata Kepala Seksi Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Bysry Romley di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, kelima kampung tersebut memiliki keunikan masing-masing, di antaranya adalah Dipowinatan mengandalkan "urban tourism", Pandeyan dan Taman Sari mengandalkan wisata budaya, sedangkan Cokrodirjan mengandalkan "eco tourism".
Dengan luas wilayah Kota Yogyakarta yang terbatas, lanjut Bysry, sangat kecil kemungkinannya untuk menambah obyek wisata baru, sehingga salah satu terobosan yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan kampung sebagai tujuan wisata.
"Saat ini, wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta tidak hanya berkeinginan untuk melihat keraton atau tempat-tempat wisata lain, tetapi juga ingin menikmati kehidupan warganya dengan cara berinteraksi langsung," ujarnya.
Pemerintah, lanjut dia, akan membantu promosi kampung wisata tersebut dengan mengajak pengurus kampung dalam "travel dialog", sehingga bisa menceritakan secara langsung keunikan yang ada di kampung mereka.
"Kami juga telah mempromosikan kampung-kampung wisata ini ke sejumlah daerah seperti ke Aceh, bahkan ada kampung yang sudah dikenal sebagai Kampung Ceko, karena sebagian besar turis yang datang berasal dari Ceko, yaitu di Kampung Dipowinatan," paparnya.
Bysry juga mengatakan, pengelola kampung wisata tersebut juga mulai mempromosikan kampungnya melalui internet dengan membuat laman khusus.
"Nantinya, laman khusus itu akan kami hubungkan dengan laman dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan," ujarnya yang juga akan mengundang pengelola kampung untuk membuat jejaring.
Selain lima kampung yang sudah siap dijual tersebut, terdapat sembilan kampung yang masih dalam proses persiapan, yaitu Kampung Kadipaten, Tahunan, Purbayan, Brontokusuman, Suryatmajan, Notoprajan, Karangwaru, Kricak dan Tegalrejo.
Sejumlah persiapan yang harus dilakukan untuk mendukung terciptanya kampung wisata di antaranya, kelembagaan, pembenahan potensi yang ada, penyiapan pemandu dan juga paket wisata.
Sementara itu, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Yogyakarta yang juga Ketua Komisi C DPRD Zuhrif Hudaya mengatakan, kampung di Yogyakarta sangat kental dengan sejarah, sehingga sangat potensial dikembangkan menjadi destinasi baru wisata.
"Unsur sejarah yang bisa dijual adalah, bahwa kampung di Yogyakarta tersebut berhubungan erat dengan sejarah kasultanan," tuturnya.
Pengembangan kampung wisata tersebut, lanjut dia, juga akan memberikan "multiplier effect" yang cukup banyak.