"LPI" Jatim Kurang Diminati Peserta Perguruan Tinggi

Surabaya - Kompetisi sepak bola Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Regional Jawa Timur yang rencananya digelar 23-29 Juli 2011, hingga kini masih kurang diminati peserta dari tingkatan perguruan tinggi karena minimnya sosialisasi. Ketua Bidang Pertandingan LPI Jatim, Rosyid Mardani, kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan saat ini baru dua perguruan tinggi yang memberikan konfirmasi untuk ikut, yakni Universitas Brawijaya dan Stikes, keduanya dari Malang. "Masih minimnya peserta dari perguruan tinggi, karena sosialisasi yang dilakukan panitia memang terlambat," katanya didampingi Sekretaris Umum Pengprov PSSI Jatim Akhmad Munir. Ia berharap hingga batas akhir pendaftaran peserta pada 15 Juli mendatang, jumlah peserta perguruan tinggi bisa lebih banyak dibanding kompetisi LPI 2010 yang juga hanya diikuti empat tim. Sedangkan untuk peserta LPI tingkat sekolah menengah pertama (SMP), jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 16 tim dan tingkat sekolah menengah atas (SMA) sebanyak 19 tim. "Peserta SMP dan SMA adalah juara dari kompetisi LPI tingkat kabupaten/kota. Kebetulan pada tahun ini, tidak semua 38 daerah menggelar LPI, termasuk Surabaya dan Sidoarjo yang tidak memiliki wakil di tingkat Jatim," ujarnya. Ia menambahkan pertandingan LPI Jatim akan dilaksanakan di tiga tempat, yakni Stadion Jenggolo Sidoarjo untuk tingkat SMP, Lapangan Karang Gayam Persebaya (SMA) dan Lapangan Wijaya Kusuma ITS Surabaya (perguruan tinggi). "Babak penyisihan menggunakan sistem setengah kompetisi dan selanjutnya sistem gugur. Khusus laga final, semuanya digelar di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya," tambah Rosyid. Juara dari masing-masing tingkatan berhak memperoleh hadiah uang pembinaan Rp10 juta dan berhak mewakili Provinsi Jatim pada kompetisi LPI tingkat nasional yang rencananya digelar pada November mendatang. Pada kompetisi LPI nasional tahun lalu, tim Jatim mampu menjadi "runner up" tingkat SMP melalui wakilnya SMPN 1 Bangkalan, sementara tingkat SMA dan perguruan tinggi hanya sampai babak delapan besar. Sekum Pengprov PSSI Jatim Akhmad Munir menambahkan kompetisi LPI merupakan program Kementerian Pendidikan Nasional, sementara PSSI membantu dalam pelaksanaan teknis pertandingan. "Pelaksanaan LPI Jatim mengalami keterlambatan karena adanya pergantian pengurus PSSI Jatim. Karena harus selesai Juli, kami berkoordinasi dengan Diknas Jatim untuk menggelarnya setelah Porprov di Kediri," ujarnya.