Surabaya (ANTARA) - DPW ALFI/ILFA Provinsi Jawa Timur menggandeng pemerintah dan semua pihak untuk mendukung serta mempercepat implementasi National Logistic Ecosystem (NLE).
Ketua Umum DPP ALFI/ILFA Yukki Nugrahawan Hanafi dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Minggu mengatakan bahwa NLE adalah ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang yang berorientasi pada kerja sama antarinstansi pemerintah dan swasta salah satunya perusahaan-perusahaan dari anggota DPW ALFI/ILFA Provinsi Jawa Timur.
"Kita harus kolaborasi. Jadi seluruh rangkaian logistik ini tidak bisa berdiri sendiri. Sehingga kita harus siap menyongsong NLE pada tahun 2024 mendatang," katanya.
Secara umum, implementasi NLE bertujuan untuk meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, serta meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
Yukki melanjutkan, Jawa Timur memiliki prospek yang sangat cerah karena pertumbuhan perekonomiannya di atas pertumbuhan nasional serta memiliki inflasi yang sangat terjaga.
"Saya melihat Jawa Timur memiliki potensi yang sangat luar biasa yang dapat memberikan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Pelabuhan kedua terbesar di Indonesia ada di Tanjung Perak Surabaya yang letaknya di Jawa Timur, di Jawa Timur juga menduduki posisi ke 3 Bandara Internasional yang memiliki kargo yang cukup tinggi," kata Yukki pada acara Muswil VI DPW ALFI/ILFA Jawa Timur.
Kendati demikian, Wakil Ketua Kamar Dagang & Industri (KADIN) Provinsi Jawa Timur, Deddy Suhayadi mengajak seluruh pelaku logistik untuk tetap waspada dan terus melakukan inovasi meski perekonomian Jawa Timur cukup stabil saat menghadapi geopolitik 2023.
"Tetap optimis tapi juga perlu hati-hati. Jawa Timur memiliki fundamental yang kuat hingga 5,4 persen dengan kondisi perekonomian tersebut diharapkan perusahaan anggota ALFI/ILFA tetap berkolaborasi antar logistik di Indonesia dan menggandeng pemerintah dan stake holder, serta dapat memanfaatkan peluang-peluang dengan sebaik-baiknya," ujar Deddy.
Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono mengatakan bahwa iklim perekonomian di wilayah setempat sudah membaik terlebih akibat dari pandemi COVID-19 dalam dua tahun ini.
"Alhamdulillah perkembangan Jatim saat ini tercatat 5,58 persen menunjukkan bahwa ekonomi di Jatim sudah bangkit, sesuai dengan slogan Jatim yaitu Optimis Jatim Bangkit," tutur Nyono.
Logistik dianggap sebagai roda penggerak utama perekonomian di Indonesia, karena hampir semua bidang pasti membutuhkan logistik. Di mana dari akses logistik yang baik, Jatim menyumbang 1/5 dari perdagangan di Indonesia.
Dalam hal ini, plt. Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak turut mendukung dan mendorong implementasi NLE di Jawa Timur dengan memaksimalkan akses infrastruktur untuk industry logistik dan forwading.
“Akses logistik salah satunya jalan tol. Saat ini tol yang menyambung dengan Surabaya, serta Malang bahkan Probolinggo, telah meningkatkan kelancaran logistik di Indonesia dan Jatim sendiri. Karena itu pemanfaatan jalan tol, terutama utilisasi Transjawa harus digencarkan untuk menggenjot perekonomian," kata Emil.
Transportasi dan pergudangan dicatatkan oleh Badan Pusat Statistik menyumbang 28.2 persen pada perekonomian Jatim. Oleh karena itu, Emil Dardak memandang bahwa aksesibilitas jalan tol bagi logistik dan forwarder memiliki peran krusial dalam kebangkitan Jawa Timur.
"Perekonomian ini diperkuat oleh industri logistik dan forwarder. Logistik menerima perhatian besar dari pemerintah, karena itu Indonesia menggenjot infrastruktur untuk meningkatkan daya saing," katanya.
Dari sini, Emil menaruh harapan pada ALFI/ILFA untuk menjadi pihak yang dapat memberikan peningkatan kapasitas ekonomi Jawa Timur dalam Logistik.
Emil optimis bahwa Muswil ini dapat menjadi momen untuk saling bertukar pikiran di seputar bidang logistik dan pemanfaatan infrastruktur. Pasalnya, kelancaran logistik melalui pemanfaatan akses tol menjadi dukungan luar biasa dalam perputaran roda ekonomi di Jatim.
"Ini adalah momen yang exciting bagi kita semua untuk sama-sama mendorong kehandalan dan keunggulan dari industri logsitik dan forwarding di Indonesia. Maka saya taruh harapan besar di pundak panjenengan semua. Mari kita dorong long curve agregat kita ke kanan dengan meningkatkan kapasitas ekonomi melalui kelancaran logistik," katanya.
Perlu diketahui acara Musyawarah Wilayah (Muswil) VI DPW ALFI/ILFA ini dilaksanakan pada Rabu (23/11) di Hotel Shangri-La. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan Penjaringan Calon Ketua SPW ALFI/ILFA Jatim Periode 2022-2027.
Calon Ketua terdiri dari lima kandidat diantaranya Atiek Sri Mariyati Rahayu, Arief Tejo Sumartono, Firesa Erik Christian Cahyono, Budi Leksono, dan Sebastian Wibisono. Di antara lima kandidat tersebut yang terpilih menjadi ketua DPW ALFI/ILFA Jatim Periode 2022-2027 yaitu Sebastian Wibisono.
Sebastian Wibisono atau yang akrab dipanggil Wibi tersebut dipilih berdasarkan hasil Muswil.
"Alhamdulillah, ini amanah yang luar biasa dari rekan-rekan anggota. Insyaallah saya akan menjaganya untuk keberlangsungan organisasi yang lebih baik, tetapi harus melibatkan para senior lainnya," kata Wibi.
Sementara itu, Firesa Erik salah satu Kandidat calon Ketua mengatakan dalam kepemimpinan Wibi diharapkan bisa amanah menjadi wadah untuk seluruh anggota ALFI Jatim sehingga bisa bersama memajukan logistik di Indonesia khususnya di Jatim.
"Harapan saya untuk ketua baru membuat tim yang sangat kompak untuk melayani anggota sehingga kita bersama antar pelaku Logistik Indonesia dapat memajukan Logistik di Indonesia khususnya Jatim," ucapnya. (*)