Islamabad (ANTARA/Reuters) - Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif darat dan udara di daerah Kurram di perbatasan Afghanistan, operasi militer besar pertamanya sejak pembunuhan Osama bin Laden pada 2 Mei, kata militer, Senin. Juru bicara militer Mayor Jendral Athar Abbas tidak memberikan banyak keterangan terinci mengenai operasi di Kurram -- sebuah kawasan suku yang semakin sering digunakan sebagai tempat persembunyian bagi militan yang terkait dengan Al-Qaida. Namun, ia mengatakan, ofensif itu bertujuan membuka kembali jalan menuju Parachinar, sebuah kota Syiah di perbatasan Afghanistan yang terputus dari wilayah lain Pakistan dan menghadapi serangan yang meningkat dari kelompok garis keras. Banyak dari para militan itu adalah gerilyawan yang melarikan diri dari Waziristan Utara setelah pemboman gencar pesawat tak berawak AS. Kelompok Taliban Afghanistan, jaringan Haqqani, terlibat dalam pengamanan perjanjian perdamaian untuk Kurram tahun lalu antara militan dan orang suku Syiah, kata beberapa pejabat keamanan dan orang suku saat itu. Namun, perjanjian itu berantakan ketika penduduk lokal mengeluhkan serangan-serangan yang meningkat dan pengucilan dari wilayah lain Pakistan. "Operasi diluncurkan dengan tujuan membersihkan wilayah itu dari militan yang melakukan penculikan dan serangan bunuh diri terhadap instalasi keamanan dan pasukan di sana," kata Mayjen Abbas. Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan. Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaida melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan. Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam. Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara. Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaida dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan. AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaida dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi. Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan. Pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden dalam serangan rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei. Penyerbuan AS terhadap tempat Osama itu telah membuat malu dan marah militer Pakistan dan menambah ketegangan antara kedua negara tersebut. Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
Pakistan Operasi Militer Dekat Perbatasan Afganistan
Selasa, 5 Juli 2011 4:57 WIB