Jakarta (ANTARA) - Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan guna menunda atau mencegah kehamilan, bahkan untuk memuaskan penggunanya disediakan berbagai jenis rasa. Namun, apakah kondom dengan rasa aman digunakan?
Sexologist, City Sex Counseling and Therapy Center, Mumbai, India Dr. Shahbaz Sayed mengatakan ide awal membuat kondom rasa adalah untuk mengurangi risiko penyakit menular seksual (PMS) saat melakukan oral seks dan meningkatkan kenikmatan seksual.
"Kondom rasa dirancang khusus untuk seks oral," ujar dr. Sayed dilansir Indian Express, Minggu.
Kondom rasa yang beredar di pasaran memiliki banyak varian mulai dari cokelat, vanila, stroberi, pisang hingga durian.
Akan tetapi, kondom rasa yang digunakan saat melakukan hubungan intim dapat mengubah tingkat pH vagina. Hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi jamur.
"Kondom rasa dapat mengubah tingkat pH vagina wanita jika digunakan untuk seks penetrasi. Ini pada gilirannya, dapat menyebabkan infeksi jamur pada pasangan wanita Anda," kata Dr. Sayed.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa semakin banyak bahan kimia dalam kondom, semakin tinggi kemungkinan iritasi vagina atau infeksi jamur.
Karena itu, dr. Sayed menyarankan menggunakan kondom rasa hanya untuk melindungi diri dari PMS dan meningkatkan kenikmatan selama seks oral saja dan tidak selama berhubungan intim.
Sementara itu, Dr. Mannan Gupta, Managing Director dan Ginekolog Elantis Healthcare, New Delhi mengatakan kondom rasa mengandung gula sehingga dapat menimbulkan masalah pada vagina wanita.
"Kadar gula dalam kondom ini dapat mempengaruhi tingkat pH vagina dan bahkan menyebabkan infeksi jamur,” kata Dr. Gupta.
Dr. Gupta mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan kondom yakni selalu memakai yang baru dalam setiap kegiatan seksual, periksa tanggal kedaluwarsa, buang dengan benar setelah digunakan dan pakai kondom rasa hanya untuk seks oral. (*)