Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Nurchahyanto didampingi Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mengunjungi kawasan PLTU Paiton 9 untuk memastikan kompleks pembangkit listrik itu aman menjelang pelaksanaan KTT G20 di Bali.
"Satu dari beberapa hal penting adalah bagaimana PLTU Paiton itu harus dalam kondisi yang operasional dan tidak boleh terganggu sedikit pun," kata Pangdam di sela meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Kabupaten Probolinggo, Rabu.
Untuk lebih memaksimalkan dukungan terhadap penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada pertengahan November mendatang, kata Pangdam, keamanan PLTU Paiton harus dilakukan penguatan keamanan baik dari segi internal maupun eksternal.
"PLTU Paiton itu merupakan objek vital nasional yang bersifat strategis dan merupakan salah satu objek yang kami bantu pengamanannya," tuturnya.
Apalagi dikaitkan dengan akan diselenggarakannya pertemuan G20 maka Kodam V/Brawijaya ingin memastikan bahwa PLTU Paiton tidak terganggu.
Menurut Pangdam, pengamanan PLTU Paiton tidak hanya dilakukan secara internal, tetapi juga eksternal, yaitu masyarakat yang ada di sekitar PLTU harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka menjaga keamanan kompleks tersebut.
Jenderal bintang dua itu menjelaskan pihaknya ingin membantu pembinaan kepada masyarakat agar mempunyai rasa tanggung jawab pada bidang keamanan terkait PLTU Paiton.
"Selain itu, kami juga menyiapkan alutsista untuk memberikan perlindungan ketika akan dibutuhkan karena ancaman terhadap objek vital negara bisa berasal dari mana saja," tambahnya.
Nurchahyanto menambahkan ancaman itulah yang ingin diantisipasi semua sehingga bisa mengurangi atau bahkan meniadakan ancaman yang mungkin akan timbul.
"Mudah-mudahan seluruh rangkaian kegiatan G20 berjalan dengan lancar dan kami siap untuk mendukung itu," ujarnya.
Sementara Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PT PLN Nusantara Power Rachmanoe Indarto mengatakan komplek PLTU Paiton merupakan kompleks pembangkit listrik terbesar dengan kapasitas 4.700 megawatt yang memasok sekitar 15 persen kebutuhan listrik Jawa-Bali.
"Untuk menyambut pengamanan G20, PLN membentuk tim kesiapsiagaan pengamanan listrik secara nasional, utamanya pasokan listrik Jawa, Bali dan Madura dengan pembentukan posko di Jakarta, sedangkan di Bali yang melibatkan kesiapsiagaan dari sisi pembangkit," katanya.