Surabaya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya menata ulang dan mempercantik taman pasif yang ada di Jalan Darmo.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, Selasa, mengatakan ada beberapa evaluasi yang disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terkait taman pasif yakni dilakukan perawatan dan penataan dengan baik.
"Sehingga tidak sampai terlalu rimbun atau gersang," kata dia.
Bukan hanya tumbuhan yang bervariasi, lanjut Hebi, Wali Kota juga ingin agar tanaman di taman pasif itu harus bisa menyerap polusi dan tahan terhadap cuaca sehingga penyerapan CO2 (karbondioksida) bisa optimal dan bisa memproduksi oksigen sebanyak-banyaknya.
"Nanti kami akan siapkan tiga jenis tanaman, mulai dari semak, perdu-perduan hingga pohon pelindung yang agak tinggi," ujar Hebi.
Ia menambahkan, penataan taman pasif nantinya bukan hanya di Jalan Raya Darmo saja, tapi juga seluruh taman pasif di Kota Surabaya.
Untuk itu, Hebi bersama timnya dalam waktu dekat ini akan melakukan penyisiran tanam pasif di Kota Surabaya. Ketika ditemukan ada tanaman yang terlalu lebat atau tampak gersang, maka akan ditata ulang.
"Selain tanaman, kami juga tambahkan lampu, agar taman pasif tampak cantik meskipun malam hari," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelum pada saat inspeksi lapangan, Senin (24/10) meminta taman pasif di kawasan Jalan Raya Darmo itu ditata ulang.
"Jangan terlalu kosong dan terlalu lebat tanamannya. Kalau bisa tiga kali sehari dilihat, jangan sampai tidak terawat seperti ini," kata Cak Eri, sapaan akrabnya.
Selain itu, Cak Eri ingin tanaman di taman pasif itu dibuat pola agar tampak cantik. Kemudian, tanaman yang ditanam juga dibuat bervariasi, mulai tanaman jenis rumput hingga jenis pepohonan agar teduh.
Tidak hanya itu, Cak Eri juga meminta agar tumbuhan yang ditanam di kawasan itu harus tahan cuaca panas. "Jangan hanya semak, tapi ada juga yang ukuran sedang dan ada yang tinggi. Jadi dibuat pola-pola gitu biar bagus, dilihat itu enak," ujar dia.