Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Tim SAR gabungan bersama aparat kepolisian mengevakuasi puluhan siswa yang terjebak di Air Terjun Tancak yang berada di lereng selatan Gunung Argopuro di Kabupaten Jember, Jawa Timur, di tengah derasnya hujan yang mengguyur wilayah tersebut.
"Kami berhasil mengevakuasi dengan selamat puluhan siswa SMKN 2 Jember dan alumninya yang terjebak hujan saat mengikuti Diklat pada Minggu (16/10) malam di kawasan Air Terjun Tancak di Desa Suci, Kecamatan Panti," kata Kapolsek Panti Iptu Lilik Sukoco saat dihubungi per telepon di Jember, Senin.
Berdasarkan laporan dari salah satu orang tua siswa yang menginformasikan bahwa anaknya yang mengikuti diklat pecinta alam SMKN 2 Jember tidak kunjung pulang ke rumahnya hingga Minggu (16/10) malam.
"Berdasarkan informasi itu, Tim SAR gabungan yang terdiri dari anggota Polsek Panti, Puskesmas Panti, Perangkat Desa Suci, Desa Tangguh Bencana (Destana) Suci dan warga setempat menyusuri jalur diklat yang diikuti puluhan siswa," tuturnya.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan lokasi dan langsung melakukan pencarian dan pertolongan terhadap siswa diklat dan pendampingnya yang berada di Perkebunan Kali Kelepuh yang berada di sebelah barat Air Terjun Tancak di Kecamatan Panti.
"Saat ditemukan, kondisi seluruh siswa yang berjumlah 26 orang dan 4 orang pendamping dari alumni SMKN 2 mengalami kedinginan, namun semuanya dalam keadaan sehat," katanya.
Rombongan pelajar itu dijadwalkan balik ke lokasi awal pada Minggu (16/10) sore, namun ada salah satu siswa yang mengalami kesulitan naik karena jalur yang licin, sehingga teman-temannya berusaha membantu agar siswa tersebut bisa naik dan mengikuti kegiatan, sehingga para pelajar itu mengalami keterlambatan hingga larut malam.
Puluhan siswa tersebut kemudian dievakuasi dengan menggunakan mobil pikap dan dibawa turun ke perkampungan untuk mendapatkan perawatan medis dari petugas kesehatan Puskesmas Panti.
Informasi yang dihimpun di lapangan, kegiatan diklat pelajar SMKN 2 Jember tersebut sebenarnya tidak diizinkan oleh pihak sekolah, namun puluhan aktivis pecinta alam itu nekat melanjutkan diklat.
Sementara laporan Destana Suci kepada BPBD Jember menyebutkan bahwa puluhan pelajar dan alumni SMKN 2 Jember tersebut sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
"Kami mengimbau kepada para pelajar dan masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang berbahaya di beberapa lokasi yang rawan terjadinya longsor dan banjir karena cuaca saat ini cukup ekstrem," kata Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo.