Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mulai memindahkan makam di Desa Kedung Rejo, Waru, Sidoarjo menyusul lahan tersebut akan digunakan untuk frontage road atau jalan pendamping Waru-Buduran sepanjang 9,2 kilometer.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam keterangan pers di Sidoarjo, Minggu mengatakan saat ini pembangunan frontage road Waru-Buduran terus dikebut.
"Pembebasan lahan bangunan masjid Nurul Huda Kedungrejo serta makam Islam warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru sudah memasuki tahap persiapan appraisal," ujarnya.
Ia mengatakan, appraisal akan segera dilakukan dan akan ada musyawarah besar bersama seluruh warga dan kepala desa. Musyawarah tersebut akan membahas rencana pembebasan lahan di utara lapangan Desa Kedungrejo.
"Ada rencana pembebasan lahan di utara lapangan Desa Kedungrejo yang nantinya akan digunakan untuk perlebaran lahan makam," ucapnya.
Selain makam, lanjut Gus Muhdlor sapaan akrabnya, ada relokasi masjid yang keduanya berjalan bersamaan.
"Untuk relokasi masjid, akan dibangunkan (masjid) baru terlebih dulu, selanjutnya lahan masjid yang lama dimanfaatkan untuk jalan frontage road. Kemudian bulan Oktober - Desember proses pemindahan kuburan," katanya.
Gus Muhdlor, sapaan akrabnya, juga menyampaikan pada pertengahan bulan November anggaran pengadaan lahan utara lapangan akan dimasukkan.
Anggaran yang dipakai berupa dana Bantuan Keuangan Khusus/BKK. Diharapkannya Januari 2023 lahan tersebut siap digunakan untuk makam baru. Gus Muhdlor juga mengutarakan lahan baru untuk masjid nantinya hanya berjarak sekitar 20 meter dari masjid lama.
"Lokasi tanahnya sudah disiapkan oleh Pemkab Sidoarjo tinggal melakukan pembangunan fisiknya saja," tutur dia.