Surabaya (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Jawa Timur, melakukan rekayasa lalu lintas sebagai dampak atas pembangunan saluran air atau gorong-gorong di Jalan Dupak atau tepatnya depan Pasar Turi Baru.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Soesandi Ismawan di Surabaya, Jumat, mengatakan, arus lalu lintas di Jalan Dupak saat ini diberlakukan contra flow atau arus berlawanan.
"Pemberlakuan contra flow itu merupakan hasil koordinasi antara jajaran Pemkot Surabaya dengan Polrestabes Surabaya," kata dia.
Menurut dia, contra flow itu diberlakukan hingga 17 Oktober mendatang sekitar pukul 21.00 WIB-05.00 WIB.
Baca juga: Dishub Surabaya siapkan layanan transportasi menuju Romokalisari Adventure Land
"Jadi, nanti dari arah barat di Jalan Dupak dialihkan ke sisi selatan lewat jalur contra flow depan PGS (Pasar Grosir Surabaya). Setelah itu lurus ke arah timur lalu masuk ke Jalan Tembaan," kata Sandi panggilan akrabnya.
Sandi mengatakan, rekayasa lalu lintas dengan sistem contra flow semacam ini dilakukan karena proyek pengerjaan saluran itu dimulai dari sisi utara, sehingga jalan yang sisi utara yang ditutup sementara.
Oleh karena itu, Sandi mengimbau kepada masyarakat untuk menyesuaikan dengan arus lalu lintas yang sudah diatur di lapangan.
"Teman-teman Dishub dan kepolisian sudah standby di lokasi untuk membantu mengatur arus lalu lintas. Kami mohon maaf apabila ada kepadatan arus lalu lintas di jalan tersebut, karena memang ada pengerjaan koneksi saluran," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Surabaya Eko Juli mengatakan, pengerjaan saluran itu untuk menghubungkan saluran yang ada di depan PGS dengan saluran besar yang ada di Pasar Turi Baru. Saluran besar itu menyambung ke saluran Dupak Perahu hingga ke pompa air Dupak.
"Jadi, selama ini kalau ada hujan lebat di depan Pasar Turi Baru di rel-rel itu pasti tergenang karena memang posisi jalannya rendah. Sedangkan air yang dari selatan jalan tidak bisa keluar karena nunggu air dari Jalan Semarang surut dulu. Makanya kami bikin saluran yang menghubungkan saluran di depan PGS ke saluran di depan Pasar Turi Baru," kata Eko.
Dia memastikan, pengerjaan pembangunan saluran itu sudah dimulai Rabu (5/10) malam, tepatnya di sebelah timur rel kereta api. Sesuai hasil rekomendasi dari Polrestabes Surabaya dan Dishub Surabaya, pengerjaan saluran itu ditargetkan selesai dalam dua minggu ke depan.
"Insya Allah tidak sampai dua pekan. Sepekan lebih dikit sudah bisa selesai semuanya. Buktinya, dari kemarin kami sudah pasang 8 box culvert dari 18 box culvert yang akan kami pasang di proyek tersebut, karena panjang saluran yang kita bangun itu 20 meter," kata dia.
Eko menjelaskan, pengerjaan saluran itu menutup satu ruas jalan, dan yang pertama ditutup adalah ruas jalan di sisi utara, makanya arus lalu lintas itu diberlakukan contra flow. Setelah di sisi utara selesai, maka akan dilanjutkan di sisi selatan.
"Dengan saluran baru ini, kami berharap ke depan tidak ada lagi genangan di depan Pasar Turi Baru itu, terutama di kawasan rel itu karena kami sudah mengkoneksikan ke saluran air yang lebih besar," kata dia.(*)
Baca juga: Dishub Surabaya kelola Terminal Kawasan Religi Ampel
Dishub Surabaya rekayasa lalu lintas dampak pembangunan saluran air
Jumat, 7 Oktober 2022 7:47 WIB
Pemberlakuan contra flow itu merupakan hasil koordinasi antara jajaran Pemkot Surabaya dengan Polrestabes Surabaya