Banyuwangi (ANTARA) - Sebanyak 24 orang pejabat eselon 2 hingga eselon 4 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dimutasi menempati jabatan baru.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, rotasi jabatan yang dilaksanakan pada Jumat (26/8) kemarin, adalah murni untuk penyegaran semangat kerja, bukan karena faktor like and dislike (suka dan tidak suka).
"Mutasi jabatan adalah hal yang biasa. Ini kami lakukan untuk penyegaran para pejabat agar memiliki semangat baru dalam bekerja," kata Bupati Ipuk.
Salah seorang pejabat eselon 2 ikut pelantikan kali ini, yaitu Suratno, yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris pada Dinas Pendidikan, kini resmi dilantik sebagai kepala dinas di instansi yang sama.
Pelantikan jabatan definitif juga dialami beberapa pejabat lain, di antaranya Bibin Widyatmoko, dari jabatan sebagai sekretaris menjadi Camat Kabat.
"Beberapa pelaksana tugas memang kami definitifkan. Ini sebagai penghargaan atas kinerja baik mereka. Juga atas capaian target-target kinerja yang kami berikan," kata Ipuk.
Bupati Ipuk juga melakukan rotasi kepada sejumlah pejabat lainnya, seperti Sulistyowati yang sebelumnya Camat Srono, kini menjabat Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Perindustrian.
Ipuk berpesan agar para pejabat yang baru saja dilantik, ke depan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
"Tantangan kita ke depan jauh lebih berat. Kami berharap para pejabat ini bisa bekerja lebih baik, memberikan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat. Kami butuh energi besar untuk bekerja lebih cepat demi Banyuwangi yang lebih baik," kata Ipuk.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Suratno mengatakan, pihaknya siap bekerja lebih inovatif untuk memajukan sektor pendidikan di Banyuwangi. Untuk agenda terdekat, kata dia, pihaknya telah menyiapkan skema untuk menggenjot Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menjadi fokus pemkab saat ini.
"Kami fokus pada peningkatan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Itu yang akan kami maksimalkan. Salah satunya lewat program Aksara agar masyarakat Banyuwangi minimal sekolah berijazah setara SMA," ujar dia. (*)