Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, menjalankan delapan aksi untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting atau kekerdilan, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu.
"Aksi pertama adalah analisis situasi di Surabaya, dalam hal ini, kami menghitung anggaran untuk kegiatan yang akan diselenggarakan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota di Surabaya, Rabu.
Aksi selanjutnya, kata dia, menggunakan anggaran untuk mendukung pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan stunting serta membina kader.
"Datanya bisa dilihat per kelurahan dan kecamatan, kita bisa tahu, mana saja yang perlu disentuh menggunakan anggaran yang ada," ucap dia.
Pemerintah Kota Surabaya selama 2021 memberikan pembinaan kepada 27 ribu Kader Surabaya Hebat (KSH), pada tahun 2022 jumlah KSH mencapai 48 ribu orang.
"Mereka ada di setiap RT, kemudian mendata kesehatan warga Surabaya. Jadi, dengan adanya KSH akan diketahui ketika ada bayi atau balita yang kurang gizi, tingginya kurang dan sebagainya," kata dia.
Ia menambahkan, warga yang tergabung dalam Pendampingan Oleh Kader dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru atau Pendekar Biru juga mendukung upaya pemerintah mempercepat penurunan angka kasus stunting.
Menurut Wali Kota, aksi lain yang dijalankan untuk mempercepat penurunan stunting yakni lomba Generasi Emas (Eliminasi Masalah Stunting), survei melalui aplikasi Sayang Warga, pendampingan bagi ibu menyusui, pendampingan pemenuhan gizi anak, bimbingan pranikah, serta pembangunan kemitraan dengan perguruan tinggi dalam penanganan stunting.
Dia mengatakan bahwa angka kasus stunting di Kota Surabaya yang pada tahun 2021 sebanyak 12.788 kasus berhasil diturunkan menjadi 6.722 kasus pada tahun 2022.
"Kami berharap tahun 2023, Surabaya bisa bebas dari stunting," kata dia.
Delapan aksi percepatan penurunan "stunting" di Surabaya
Rabu, 24 Agustus 2022 14:32 WIB
Datanya bisa dilihat per kelurahan dan kecamatan