"Kesehatan ini tanggung jawab dari pemerintah. Alhamdulillah dari tahun ke tahun, Pemkot Kediri sangat fokus terhadap layanan kesehatan. Kami hanya ingin menjamin kesehatan seluruh masyarakat Kota Kediri ini beres," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Rabu.
Wali Kota meminta seluruh masyarakat Kota Kediri yang datang ke fasilitas kesehatan mendapat pelayanan yang baik. Pasien juga tidak dibedakan antara yang umum dan BPJS.
Pemerintah Kota Kediri, lanjut dia, telah mengeluarkan upaya besar agar masyarakat terjamin kesehatannya. Pada tahun 2022 Pemkot Kediri mengalokasikan anggaran hingga Rp37 miliar untuk BPJS Kesehatan. Anggaran ini lebih besar dari tahun sebelumnya yakni Rp35 miliar.
"Hampir semua masyarakat sudah terjamin kesehatannya. Sekarang tugasnya Pak Lurah dan Bu Lurah untuk mencari 2,28 persen yang belum BPJS. Kalau mampu suruh daftar BPJS, kalau yang tidak mampu kami jamin. Kami upayakan supaya Kota Kediri bisa 100 persen," kata dia.
Wali Kota juga berharap kerja sa Pemkot Kediri dan BPJS berjalan dengan baik. BPJS juga bisa terus memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Kediri, sehingga awareness masyarakat terhadap kesehatan semakin tinggi, sehingga usia harapan hidup di Kota Kediri bisa meningkat.
Saat ini BPJS juga telah meningkatkan layanan, yakni apabila masyarakat lupa membawa kartu BPJS bisa menunjukkan KTP untuk berobat.
"Tidak perlu takut lagi ketika sakit datang ke fasilitas kesehatan. Sebaran Puskesmas kami juga bagus, punya sembilan Puskesmas yang akan terus di-upgrade. Kami sedia payung sebelum hujan," kata dia.
Sementara itu, Deputi Direksi BPJS Wilayah Jawa Timur I Made Puja Yasa mengatakan, sampai dengan bulan Juni 2022 sebanyak 285.655 jiwa di Kota Kediri sudah terdaftar dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Sebagai bentuk apresiasi terhadap dukungan Pemerintah Kota Kediri dalam menyelenggarakan Program JKN, diselenggarakan acara penyerahan piagam UHC hari ini. Dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, sampai dengan Juni 2022 terdapat 12 Kabupaten/Kota yang capaian kepesertaan JKN di atas 95 persen penduduknya. Dan Kota Kediri merupakan salah satunya," kata Puja.
Kegiatan itu digelar di Ruang Pertemuan Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Pada kesempatan ini, Wali Kota Kediri memberikan penghargaan kepada tiga kelurahan yang telah mencapai cakupan UHC tertinggi, yakni Kelurahan Balowerti, Kelurahan Pesantren, dan Kelurahan Tamanan.
Wali Kota Kediri juga menyerahkan secara simbolis kartu BPJS kepada masyarakat di Kelurahan Semampir, yakni, Suhartini, Muji Astutik, dan M. Rafi Alfarizky.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Kesehatan Fauzan Adima, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri Hernina Agustin, lurah se-Kota Kediri, Kepala rumah sakit dan klinik yang bekerja sama dengan BPJS, Kepala Puskesmas se-Kota Kediri, dan tamu undangan lainnya.