Jakarta (ANTARA) - Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan pebulu tangkis tunggal putri peringkat satu dunia asal Jepang Akane Yamaguchi untuk kedua kalinya secara berturut-turut dalam pertemuan babak perempat final Malaysia Masters 2022, Jumat.
Gregoria menang rubber game 25-23, 15-21, 21-10 pada laga yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, dalam durasi 50 menit untuk menembus babak semifinal pertama pada ajang BWF World Tour sejak terakhir kali di Denmark Open 2018.
"Hari ini yang pasti saya lebih siap. Tetapi saya tidak mau memberikan tekanan yang berlebihan pada diri saya karena bisa menang minggu lalu di Malaysia Open. Puji Tuhan bisa lancar, bisa tetap tenang dan mengatur emosi dengan baik," kata Gregoria lewat keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta.
Akane memberikan perlawanan lebih alot dan agresif dibanding pertemuan pada pekan lalu. Namun, setelah berhasil menang pada gim pertama, Gregoria mencoba lebih tenang dan tidak memikirkan hasil.
Sudah berada di semifinal tidak membuat Gregoria berpuas diri. Ia ingin memaksa dirinya untuk terus berjuang karena dirinya sadar secara individu, prestasinya belum menonjol setidaknya dalam dua tahun terakhir ini.
Pada babak semifinal, Gregoria akan bersua An Se Young dari Korea Selatan. Pertemuan terakhir mereka terjadi di ajang All England 2022 bulan Maret dengan hasil kekalahan 16-21, 4-21.
Sementara itu, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyusul senior mereka Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ke babak semifinal.
Fajar/Rian lolos dari perempat final dengan kemenangan atas ganda putra tuan rumah Junaidi Arif/Muhammad Haikal dua gim langsung 21-10, 21-16.
"Pada pertandingan kali ini kami mencoba main nyaman, tidak terlalu terburu-buru. Lebih fokus di setiap poinnya," ujar Rian.
Menurut ia, Arif/Haikal merupakan pemain muda yang punya performa bagus dan berpotensi menjadi penerus ganda putra Malaysia pada masa depan. Kebolehan mereka mencapai perempat final juga diapresiasi oleh Fajar/Rian.
"Mereka masih muda dan sampai ke babak perempat final Super 500 juga sebuah pencapaian yang luar biasa. Tadi kami bermain santai, baik menyerang ataupun bertahan. Karena lawan pemain muda dan tenaganya belum besar, jadi kami lebih berani untuk mencoba pola yang berbeda-beda termasuk bermain bertahan," tutur Fajar.