Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meminta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada Hari Ulang Tahun ke-76 bisa menjadi bank berkapasitas global yang mampu membantu pelaku UMKM, pekerja migran Indonesia, dan diaspora.
“Kami harap, BNI juga terus mendorong UMKM naik kelas ke taraf internasional, menjaga pekerja migran yang menjadi agen pembangunan, lapangan pekerjaan, serta diaspora yang menjadi ujung tombak masuknya produk-produk Indonesia ke luar negeri,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Erick menuturkan BNI mengemban tugas mulia, yakni menjadi bank asal Indonesia yang Go Global. Jaringan luar negeri yang telah terbangun, ini ditingkatkan kembali kapabilitasnya guna mendukung pertumbuhan ekonomi tidak hanya dalam negeri, melainkan dunia.
Baca juga: Komunitas pedagang Blitar-Tulungagung dukung Erick Thohir maju Pilpres 2024
Dia berharap BNI terus meningkatkan kualitas pelayanan, kapabilitas sumber daya manusia, serta daya saing khususnya dalam berkompetisi dengan bank - bank berkelas global.
Sementara itu, Komisaris Utama BNI Agus Dermawan Wintarto Martowardojo menyampaikan bahwa perseroan terus berfokus untuk melakukan lompatan positif dan transformasi yang menyeluruh dengan energi, sumber daya, dan kapabilitas terbaik.
“Dengan semangat bersinergi, berkolaborasi, dan berkontribusi maka BNI mampu melakukan lompatan dan menjadi leader lembaga keuangan yang diperhitungkan dan kebanggaan negeri ini sebagaimana sejarah telah mengukir nama BNI di dunia perbankan Indonesia,” ucapnya.
Terkait pencapaian, Agus memaparkan sampai dengan Maret 2022, kinerja keuangan BNI terus membaik. Laba bersih tercatat sebesar Rp4,3 triliun atau tumbuh sebesar 84 persen (yoy).
Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh NII yang tumbuh 2,3 persen (yoy), fee based income yang tumbuh 18,8 persen (yoy), serta pencapaian loan recovery sebesar 103,5 persen, sehingga pendapatan operasional sebelum pencadangan atau PPOP tumbuh 11 persen (yoy).
Sementara itu, melalui upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan dan kebijakan yang efektif, BNI juga dapat mencatatkan kualitas kredit dengan baik.
“Kami juga mencatat pada periode Maret 2022 ini total aset tumbuh 8,1 persen (yoy), kredit tumbuh 5,9 persen (yoy), serta dana pihak ketiga mampu tumbuh hingga 8,4 persen,” tuturnya,
Baca juga: Menteri BUMN dukung prakarsa bisnis hasil inovasi teknologi ITS
Kendati demikian BNI tetap dapat menekan cost of fund pada level 1,46 persen yang merupakan posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menegaskan, sejak berdirinya, BNI terus aktif menjadi bagian dalam pembangunan perekonomian Indonesia. BNI juga mampu mengembangkan bisnis internasional ke berbagai negara menjadi jembatan pasar global bagi Indonesia.
“76 tahun ini merupakan ajang pembuktian BNI sebagai lembaga keuangan yang agile, mampu beradaptasi kala dihadapkan pada tantangan-tantangan baru yang sejatinya apabila dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi peluang untuk meraih kesuksesan,” katanya.
Dia melanjutkan, BNI akan terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas untuk dapat menjadi lembaga keuangan terunggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan.
“Kami mengapresiasi yang tinggi kepada semua stakeholder baik pemerintah, karyawan, serta nasabah yang tetap konsisten mendukung BNI. Kami akan terus menjalankan fungsi dan peran kami untuk menjaga dan meningkatkan kinerja positif ekonomi nasional,” ujar Royke.