Surabaya (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Cabang Semarang, Jateng, menangani genangan air rob yang masuk di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang kurang dari 6 jam, melalui optimalisasi 56 pompa air.
General Manajer PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Cabang Semarang Hardianto dalam siaran pers yang diterima di Surabaya, Selasa, mengatakan kurang dari 6 jam kawasan pelabuhan yang sempat tergenang kembali surut, sehingga tidak mengganggu operasional pelabuhan.
Ia mengakui telah melakukan berbagai upaya mitigasi usai menerima imbauan prediksi fenomena rob dari BMKG Tanjung Emas Semarang, seperti mengoptimalkan 56 pompa air milik Pelindo dengan kapasitas rata-rata 800 liter per detik yang berada di wilayah pelabuhan.
"Sejauh ini genangan rob relatif bisa kami tangani dengan baik dan cepat dengan mengoptimalkan seluruh pompa air, kapasitas pompa mampu mengatasi genangan air yang masuk ke kawasan pelabuhan, sehingga aktivitas operasional selama terjadi rob tetap berjalan tanpa gangguan," kata Hardianto.
Hardianto mengatakan pihaknya juga sedang melakukan percepatan pembangunan tanggul milik PT Lamicitra yang sempat jebol beberapa waktu lalu.
Perbaikan tanggul PT Lamicitra juga dilakukan dengan membangun ulang tanggul permanen dan menguatkan tanggul eksisting, sehingga kemungkinan banjir rob akibat tanggul jebol bisa diminimalisasi.
"Segala macam kemungkinan risiko sudah kami antisipasi untuk mengatasi fenomena rob yang terjadi di kawasan pesisir utara, salah satunya melakukan percepatan pembangunan tanggul permanen milik PT Lamicitra yang jebol beberapa waktu lalu," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Emas Semarang mengimbau kepada warga dan perusahaan di kawasan pesisir pantai Semarang terkait prediksi fenomena banjir rob dengan prediksi ketinggian air mencapai 1,1 meter mulai 19 hingga 23 Juni 2022.