Sidoarjo (ANTARA) - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendorong kepada santri untuk bisa menjadi birokrat, diplomat hingga negarawan. Demikian dikatakannya saat Wisuda XXVII santri Pondok Pesantren Al Amanah Junwangi, Krian, Sidoarjo.
Pria yang akrab disapa Gus Muhdlor tersebut melalui keterangan pers, Minggu, mengatakan peran santri dalam kontribusinya membangun bangsa sudah tidak diragukan lagi.
"Sederet nama seperti K.H. Wachid Hasyim, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan K.H. Ma'ruf Amin adalah contohnya," katanya dalam kegiatan tersebut.
Ia mengatakan mereka berangkat dari kalangan santri kemudian menjadi negarawan. Bahkan, Wahid Hasyim salah satu tokoh dari kalangan santri yang masuk dalam anggota BPUPKI dan PPKI yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan 1945 dan merumuskan dasar-dasar negara Republik Indonesia.
Ia mendorong dan memotivasi para santri untuk bisa berperan di luar pondok dengan berkarya dan mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia mengajak para kaum sarungan (julukan santri) untuk kompetisi dengan menduduki pos pos penting di republik ini seperti menjadi birokrat, diplomat hingga negarawan.
Menurutnya, sudah banyak contohnya pejabat negara dengan latar belakang santri dan bahkan Gus Dur mengikuti jejak ayahnya menjadi negawaran dengan pernah menduduki kursi presiden. Begitu juga dengan K.H. Maruf Amin yang saat ini menjabat wakil presiden.
“Santri, salah satu insan yang lebih komplek dibanding yang lain, karena pendidikannya juga ditempa di luar dan di dalam, disiplinnya masuk. Untuk itu, saya mengimbau santri Al Amanah jangan pernah minder dalam bersaing untuk menduduki pos-pos penting di negara ini. Menjadi birokrat, diplomat dan negarawan bisa mewarnai bangsa ini,” kata Gus Muhdlor.
Putra pengasuh Ponpes Bumi Sholawat K.H. Agoes Ali Masyhuri itu menambahkan bahwa tugas pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa minimal jauh berkurang dengan adanya lembaga pendidikan pesantren seperti Ponpes Al Amanah.
Mayoritas lulusan santri Al Amanah akan melanjutkan pendidikannya ke universitas bahkan ada yang melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.
“Saya ucapkan selamat kepada para wisudawan, hari ini bukanlah sebagai akhir dari perjuangan. Perjuangan masih banyak, lebih berliku, dan ini sebagai bekal anda untuk menjadi insan berguna ke depannya,” ujarnya.
Selama tiga dasawarsa usia pondok pesantren Al Amanah dengan konsep pondok pesantren modern di bawah asuhan K.H. Nurkholis Misbach, lulusan santrinya telah banyak menorehkan prestasi baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.
Wisuda tahun ini Ponpes Al Amanah Junwangi mengusung tema "Menyiapkan Generasi Santri sebagai Kader Pemimpin Umat untuk Mewujudkan Peradaban Mulia".