Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membangun Jembatan Ngadi yang merupakan penghubung antara Kabupaten Kediri dengan Tulungagung, setelah jembatan lama sempat rusak.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Minggu, mengemukakan proses pembangunan jembatan itu secepatnya dilakukan. Pemkab Kediri menargetkan proses pembangunan bisa tuntas empat bulan.
"Jembatan ini memiliki urgensi tinggi karena menjadi konektivitas antara Kabupaten Kediri dan Tulungagung. Jangan sampai molor. Masyarakat sudah bertahun-tahun harus merasakan tersendatnya jalur tersebut," katanyai.
Pemkab Kediri berencana memulai rencana pembangunan dengan diawali pembongkaran bailey akhir minggu ini. Pembongkaran jembatan rangka baja yang bersifat portabel untuk mempermudah proses pembongkaran.
Untuk menunjang kegiatan itu, pemkab juga koordinasi dengan seluruh satuan kerja terkait baik dari dinas maupun dari kepolisian. Pemkab juga komunikasi dengan Pemkab Tulungagung, sebab jembatan itu penghubung antara Kediri dengan Tulungagung.
Sesuai dengan rencana, juga dilakukan penutupan akses menuju ke lokasi jembatan. Hal itu dilakukan, agar pengguna jalan yang menuju ke arah Kecamatan Mojo bisa menggunakan jalur alternatif lainnya jika ingin ke Tulungagung yakni lewat Jembatan Wijaya Kusuma yang bisa tembus ke Kecamatan Ngadiluwih, menuju jalan nasional (Barat Sungai Brantas).
Bupati juga berharap dengan pembangunan ini nantinya bisa lebih mendukung perekonomian masyarakat sekitar.
"Pada prinsipnya kami fokus pada jembatan yang memiliki nilai konektivitas dan akan menambah value," kata dia.
Jembatan Ngadi, Kabupaten Kediri, sudah rusak lima tahun lalu karena derasnya arus air. Bagian kaki jembatan tidak kuat menahan derasnya arus air, sehingga bagian tepi pun ambrol.
Untuk sementara, jembatan itu dipasangi bailey sehingga aktivitas masyarakat bisa terbantu. Kendati harus satu arah saat, masyarakat masih bisa lewat dengan mudah.
Jembatan Ngadi tersebut memiliki panjang 47 meter dengan lebar 7 meter serta terbagi menjadi dua bentang 35 dan 12 meter.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kediri Irwan Chandra mengatakan kerusakan jembatan ini karena menggantungnya tiang penyangga akibat turunnya debit sungai serta banjir pada 2017 lalu.
Pemkab Kediri berharap proses pembangunan bisa lancar, sehingga komunikasi dengan Pemkab Tulungagung pun intensif dilakukan. Pemkab menganggarkan dana dari APBD Kabupaten Kediri sebesar Rp7,72 miliar untuk pembangunan jembatan itu.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung serta Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri dan Polresta Kediri perihal penutupan jalan ini," kata dia.