Surabaya (ANTARA) - Seratusan pelajar SMP di Jawa Timur mengikuti lomba banjari, mobile legend dan tari bertajuk SMATAG Fest 22 yang digelar SMA 17 Agustus 1945 Surabaya, Sabtu.
"Jadi kegiatan ini untuk mencari bibit unggul SMP, sehingga pelajar yang berprestasi bisa dibawa ke SMA untuk berinovasi dan berprestasi lagi sesuai bidang yang dimiliki," kata Kepala SMATAG Surabaya Prehantoro, di sela lomba.
Prehantoro mengungkapkan gelaran SMATAG diikuti ratusan peserta pelajar SMP, dengan rincian 75 peserta untuk lomba mobile legend, 17 peserta lomba tari dan 15 peserta untuk lomba banjari.
Peserta itu merupakan siswa SMP yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan Bangkalan.
"Kenapa diadakan tiga lomba tersebut? Pertama, kalau e-sport kami sengaja mengarahkan siswa ke hal yang positif, untuk lomba banjari siswa harus dibekali akhlakul karimah agar lebih mengenal agama dan kalau tari untuk melestarikan budaya," ujarnya, menambahkan.
Dia berharap melalui SMATAG Fest akan menjadi lomba yang rutin digelar untuk mencari bibit-bibit unggul, sehingga siswa SMP saat ke SMA sudah punya peta kemampuannya di bidang apa.
"Kalaupun masuk SMATAG Surabaya sudah punya prestasi," katanya.
Dijelaskannya, di SMATAG Surabaya ada pembinaan kepada siswa untuk mengembangkan bakatnya, melalui sejumlah ekstrakurikuler.
"Nantinya mereka yang juara 1, 2, 3 ini jika mau masuk SMATAG Surabaya bebas tes dan bebas uang gedung," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Jawa Timur Etty Prawesti mengapresiasi digelarnya SMATAG Fest 2022.
"Ini sangat luar biasa karena menggerakkan potensi anak SMP sehingga potensi dan bakat mereka bisa ter-eksplore," ujarnya.
Dia meyakinkan jika kegiatan tersebut akan rutin digelar di SMA-SMA di bawah naungan Dinas Pendidikan Jawa Timur.
"Tentunya akan ada lanjutan dari lomba ini. Di tingkat SMA ada lomba e-sport yang kami agendakan rutin setiap tahun," ujarnya. (*)