Surabaya (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan bantuan alat produksi kepada para perajin tempe di Kampung Tempe, Sukomanunggal, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Bantuan berupa 15 tungku, 5 alat pemecah kacang, dan beras itu diserahkan oleh Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada perwakilan perajin tempe.
"Alhamdulillah saya didampingi Pak Wali Kota bisa hadir di sini untuk memberikan bantuan. Ini ada 15 tungku dan alat pemecah kacang serta beras. Tentunya mereka sangat membutuhkan ini untuk bisa meningkatkan hasil produksi tempenya," kata Puti.
Puti mengatakan, kedatangannya kali ini ke Kampung Tempe di Sukomanunggal sebagai tindak lanjut dari kunjungan Ketua DPR RI beberapa waktu lalu.
Setelah produksi mereka meningkat, Puti juga berharap Pemkot Surabaya terus melakukan pendampingan terhadap para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya, khususnya para perajin tempe di Sukomanunggal. Tujuannya, untuk meningkatkan hasil produksi dan kualitas tempe mereka, termasuk juga pemasarannya.
"Artinya, saya berharap ke depan tempe mereka tidak hanya bisa dijual di pasar tradisional, tapi juga bisa masuk ke toko ritel seperti supermarket-supermarket di Surabaya, sehingga Surabaya ini punya ikon penghasil tempe. Ketika warga Surabaya dan luar Surabaya mau mencari tempe, ya produksi tempe terbaik di Kampung Tempe Sukomanunggal ini," katanya.
Selain itu, Puti juga berharap para perajin tempe ini terus berinovasi dalam memproduksi tempenya. Bahkan, ia berharap nanti ke depannya mereka berinovasi membuat jenis makanan baru yang berasal dari produksi tempe itu sendiri.
"Jadi, tidak hanya memproduksi jenis tempe yang tradisional saja, harus terus berinovasi," katanya
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih banyak kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dan juga Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno yang telah memberikan bantuan alat produksi ini kepada warga Surabaya.
Makanya, kata dia, tugas Pemkot Surabaya ke depannya adalah terus memberikan pendampingan dan memastikan pemasaran tempe mereka itu.
"Jadi, pemerintah itu tidak boleh hanya melatih dan memberikan bantuan alat saja, tapi tidak memikirkan pemasarannya. Maka tugas saya hari ini adalah bagaimana memasarkan produk mereka, sehingga ini bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran di Surabaya," ujar Eri.
Menurutnya, saat ini tidak boleh hanya mengandalkan kerja di tempat A dan daftar di tempat B, tapi pemkot ke depannya akan terus mendorong warga untuk menjadi entrepreneur yang bisa bergerak dan bekerja menajdi pahlawan ekonomi, sehingga bisa menarik tenaga kerja dari usahanya tersebut.
"Nah, tugas pemerintah adalah menjadi fasilitatornya," katanya. (*)