Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) berhasil meraih kontrak baru untuk menggarap proyek konstruksi jalan bebas hambatan di Jawa Tengah yaitu membangun Jalan Tol Semarang – Demak 1A sepanjang 4 km.
Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra menyampaikan Hutama Karya bersama dengan Beijing Urban Construction Group Co Ltd (BUCG) menargetkan proyek senilai Rp2,08 triliun ini dapat rampung dalam waktu 810 (delapan ratus sepuluh) hari kalender atau pada Juli 2024.
“Adapun dalam menggarap Tol Semarang – Demak 1A, kami akan mengerjakan peninggian Jembatan Kaligawe, penyambungan approach bridge dan pekerjaan elevasi pada 14 titik, semuanya di daerah Kota Semarang,” ujar Novias dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dalam pengerjaan proyek tersebut, Hutama Karya berkolaborasi dengan BUCG, dengan porsi Hutama Karya sebesar 40 persen.
Penandatanganan kontrak proyek telah dilakukan pada Senin, 24 Januari 2022 di Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta. Penandatanganan kontrak proyek dilakukan antara PPK Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Paket 1A Benni W. Christiawan dan JO Authorized Representative BUCG, Fan Zhiwei, dengan disaksikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani. Turut hadir mewakili Hutama Karya yakni Direktur Operasi I Novias Nurendra dan Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Ari Asmoko.
Novias menyampaikan Proyek Tol Semarang – Demak 1A dibangun di atas tanah yang sangat lunak dari kedalaman 0 hingga 20 meter, sehingga dalam konstruksinya perusahaan akan menggunakan teknologi Mortar Busa dalam mengatasi kondisi tanah lunak tersebut.
Selain itu akan diterapkan juga beberapa teknologi lainnya seperti Post Tension System sebagai Pier Head Strengthening, Mechanical Connector System, untuk penyambungan besi beton, Lead Rubber Bearing System sebagai peredam gaya gempa, hingga Fast Track Concrete Pavement agar rigid pavement dapat di open traffic pada umur 24 jam.
"Salah satu tantangan dalam proyek ini adalah lokasi proyek yang berada di wilayah dengan trafik lalu lintas yang cukup padat, sehingga nanti akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Meski demikian kami akan memastikan konstruksi Jalan Tol Semarang – Demak 1A tidak mengganggu pengguna jalan, khususnya di jalan arteri sekitar proyek. Kami sudah siapkan mitigasinya,” kata Novias Nurendra.
Proyek Jalan Tol Semarang-Demak merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Jika rampung, kehadiran Tol Semarang – Demak 1A akan membuka konektivitas dan meningkatkan kapasitas jalan khususnya di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak sehingga dapat memperlancar kegiatan perekonomian masyarakat sekitar.
Kehadiran tol ini juga akan melengkapi jaringan jalan tol yang sudah ada di Jawa Tengah serta terbangunnya tanggul laut di Wilayah Utara Kota Semarang untuk mengatasi masalah banjir rob yang sering terjadi di area Semarang dan Demak. (*)