Surabaya (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mempertimbangkan pemberian insentif untuk seniman pedalangan.
"Oleh karena itu, kami menanyakan langsung kepada senimannya langsung, insentif apa yang bisa diberikan," katanya kepada wartawan, usai menggelar pertemuan dengan perwakilan seniman perdalangan yang tergabung dalam Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) di Surabaya, Sabtu malam.
Seni tradisional asal Pulau Jawa itu tidak hanya terancam punah akibat larangan pertunjukan di masa pandemi virus corona (COVID-19) yang telah melanda selama lebih dari dua tahun terakhir, melainkan senimannya juga terdampak ekonomi.
Pengurus Pepadi Jawa Timur Kukuh Setyobudi mewakili rekan-rekan seprofesinya, dalam kesempatan itu mengungkapkan, seorang dalang dalam dalam satu pertunjukan, di belakangnya melibatkan sebanyak 30 hingga 40 orang seniman.
"Jadi secara ekonomi, terutama kami di pedalangan yang melibatkan banyak seniman, sangat terdampak di masa pandemi COVID-19," ujarnya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto menegaskan pertunjukan seni pedalangan tidak boleh punah.
Terlebih, gamelan, sebagai alat musik utama dalam pertunjukan pedalangan, pada penghujung tahun 2021 lalu, telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (Unesco).
"Kami akan pikirkan bagaimana diberikan keleluasaan untuk terus menjalankan pertunjukan seni pedalangan ini," katanya.
Tentu, Menko Airlangga menadaskan, kalau situasinya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 tidak ada masalah.
"Kalau PPKM level 3, sebagai contoh gedung pertunjukan bioskop diperbolehkan beroperasi dengan kapasitas 50 persen, tentu mekanisme untuk pertunjukan wayang, yang pertunjukannya semalam suntuk, bisa kita sesuaikan," ucapnya.
Menko Airlangga pertimbangkan insentif untuk seniman pedalangan
Sabtu, 19 Februari 2022 23:21 WIB
Pertunjukan seni pedalangan tidak boleh punah