Madiun (ANTARA) - Rumah Sakit Lapangan (RSL) Joglo milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berada di kawasan Rumah Sakit Umum Dungus (RS Paru) di Kabupaten Madiun kembali diaktifkan seiring dengan meningkatnya kasus aktif COVID-19 di wilayah eks-Keresidenan Madiun.
Koordinator Umum RSL Joglo Dungus, Muhidin, mengatakan sejumlah sarana dan fasilitas kembali disiapkan menyusul rencana pengaktifan kembali rumah sakit rujukan tersebut.
"Mulai AC, bangunan dari kayu yang rusak akibat rayap, kamar mandi, hingga saluran air diperbaiki dan disiapkan," ujar Muhidin di Madiun, Rabu.
Menurutnya, RSL Joglo Dungus telah dinonaktifkan ketika kasus COVID-19 melandai. Sesuai rencana, rumah sakit tersebut dibuka lagi dalam waktu dekat ini, menunggu arahan dari Gubernur Jatim.
Sesuai data, RSL Joglo Dungus memiliki kapasitas maksimal 150 tempat tidur dan digunakan untuk menangani pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
Ruang perawatan rumah sakit tersebut juga dilengkapi dengan hepafilter, lima unit joglo, tiga rumah limasan, serta ruang High Care Unit (HCU) yang mampu menampung tujuh tempat tidur.
Selain itu, ada fasilitas pendukung, seperti command center, ruang radiologi, laboratorium, poliklinik, area jogging track, mushala untuk putra dan putri, serta tempat relaksasi.
Bangunan joglo juga terpisah dari bangunan bagi pasien umum, serta tiap unit terdapat hepafilter, sehingga mengurangi risiko penularan COVID-19.
RS Lapangan Joglo di Dungus tersebut diproyeksikan mampu memberikan pelayanan percepatan kesembuhan bagi pasien COVID-19. Tidak hanya pasien dari Kabupaten maupun Kota Madiun, namun juga wilayah Mataraman, seperti Nganjuk, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Magetan, dan Pacitan.