Jember (ANTARA) - Dua orang korban selamat yang mengikuti ritual Kelompok Tunggal Jati Nusantara di Pantai Payangan, yakni Nurhasan yang juga pemimpin kelompok dan Feri Luhur Budianto, yang awalnya dirawat di Puskesmas Ambulu, kini dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Memang benar ada dua korban selamat yang menjalani perawatan di RSD dr Soebandi dan keduanya rujukan dari Puskesmas Ambulu," kata Direktur RSD dr Soebandi Jember dr Hendro Soelistijono saat dikonfirmasi per telepon di Jember, Senin.
Korban sempat mengalami sesak napas dan hipotermia setelah dihantam ombak saat mengikuti kegiatan ritual di Pantai Payangan, sehingga memerlukan perawatan intensif dan sehingga dirujuk ke RSD dr Soebandi pada Minggu (13/2) sore.
Baca juga: 11 peserta ritual di Pantai Payangan Jember ditemukan meninggal
Baca juga: Ini nama-nama korban selamat dan meninggal saat ritual di Pantai Payangan Jember
"Alhamdulillah kondisi kedua pasien sudah membaik setelah mendapat penanganan dan kemungkinan pasien Feri Luhur Budianto diperbolehkan pulang, karena kondisi kesehatannya baik," katanya.
Terkait dengan 11 korban meninggal yang juga dirujuk ke Instalasi Kamar Mayat RSD dri Soebandi, Hendro mengatakan seluruh jenazah sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Semua jenazah korban ombak Pantai Payangan Jember sudah tidak ada di RSD dr Soebandi, karena sudah diambil oleh keluarganya untuk dimakamkan," ujarnya.
Sebelumnya rombongan Kelompok Tunggal Jati Nusantara sebanyak 24 orang termasuk sopir berangkat menuju Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu pada Sabtu (12/2) malam.
Baca juga: 11 korban jiwa saat ritual di Pantai Payangan Jember telah ditemukan
Baca juga: Bupati Jember jenguk korban selamat dan beri santunan korban meninggal
Setelah tiba di Pantai Payangan pada Minggu (13/2) dini hari, 20 orang menggelar ritual berendam di air laut Pantai Payangan, sedangkan empat orang lainnya terdiri atas sopir, satu balita, Ketua Kelompok Nurhasan, dan satu orang lansia berada di atas.
Saat ritual baru berlangsung satu jam, tiba-tiba ombak besar laut selatan menerjang Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang bergandengan tangan sambil melakukan kegiatan ritual di tepi pantai.
Tim SAR menemukan peserta ritual sebanyak 11 orang meninggal dunia dan sembilan orang selamat, sedangkan empat orang yang berada di atas juga selamat, sehingga total korban selamat sebanyak 13 orang.