Madiun (ANTARA) - PT INKA Multi Solusi, salah satu anak perusahaan PT INKA (Persero), memproduksi paket modular pengisian bahan bakar minyak kendaraan skala kecil Pertashop dari PT Pertamina dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 80 persen.
Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship PT INKA Bambang Ramadhiarto mengatakan modular tersebut terdiri atas tangki, dispenser BBM, dan kompartemen.
"PT IMS juga menyiapkan paket tambahan berupa toilet modul ramah lingkungan dan container shop knockdown untuk tambahan fasilitas penjualan oli, elpiji, maupun bahan makanan dan minuman siap saji," ujarnya dalam keterangannya di Madiun, Senin.
Ia mengatakan bahwa modular Pertashop ditujukan untuk pengusaha level BUMDes/BUMDesma atau kalangan pesantren.
Selain itu, INKA bersama anak perusahaannya juga terus mendorong agar program-program yang dilakukannya merupakan TKDN tinggi sehingga mengurangi impor.
"Target produk modular Pertashop ini adalah usaha mikro, kecil, dan menengah. Selain dapat mendukung perekonomian UMKM, kami juga mendukung secara TKDN-nya. Dengan diproduksinya modular ini oleh anak perusahaan, TKDN sudah mencapai 80 persen," katanya.
Selain itu, INKA Multi Solusi sebagai pihak yang digandeng oleh Pertamina juga merupakan wujud sinergi BUMN.
"Produk modular Pertashop ditujukan bagi penyalur produk Pertamina skala kecil yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM nonsubsidi, elpiji nonsubsidi, dan produk Pertamina ritel lainnya," katanya.
Pertashop merupakan bagian dari program Pertamina untuk mewujudkan energi berkeadilan. Dengan kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa/daerah.
Menteri BUMN Erick Thohir juga telah melihat produk Pertashop buatan PT IMS tersebut saat kegiatan sosialisasi program percepatan implementasi Pertashop kepada BUMNDes/BUMDesma dan mitra strategis yang digelar di Madiun pada Minggu (6/1/2022).
Pertamina menargetkan pembangunan 10 ribu unit pertashop di seluruh Indonesia dalam tiga tahun ke depan dan diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi 30 ribu orang.