Surabaya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya menyiapkan 34 unit dump truk untuk mendukung kegiatan kerja bakti massal membersihkan saluran air dan lingkungan pada Minggu (30/1).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Sabtu, mengatakan kerja bakti massal ini serentak diselenggarakan di 31 kecamatan se-Surabaya.
"Tujuannya untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, mencegah genangan air di musim hujan dan mengantisipasi adanya nyamuk demam berdarah dengue (DBD)," katanya.
Hebi mengatakan kerja bakti serentak ini sebelumnya diinstruksikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 660.2/1430/436.7.10/2022 yang diterbitkan pada Rabu 25 Januari 2022 lalu. Sasarannya warga bergerak bersama membersihkan saluran dan kebersihan lingkungan.
"Arahan dari Pak Wali Kota agar DLH bersama DSDABM Surabaya serta warga di RT/RW melaksanakan kerja bakti bersama membersihkan saluran dan lingkungan untuk mengantisipasi genangan dan DBD," kata Hebi.
Ia menjelaskan nantinya di setiap kecamatan akan disediakan alat pengangkut berupa dump truk. Bukan hanya disediakan unit dump truk, pada hari H juga disiapkan 2.000 karung untuk per kecamatan.
"Jadi, setelah bersih-bersih, nantinya hasil sampah itu diwadahi karung. Kemudian diangkut menggunakan dump truk yang disediakan oleh DLH dan DSDABM," kata Hebi.
Setelah sampah terkumpul, DLH dan DSDABM akan mengangkut secara bertahap ke dalam bak dump truk. Jika sampah yang dihasilkan dari kerja bakti massal melebihi kapasitas truk maka akan dilakukan secara bertahap.
Ia memprediksi pengangkutan sampah akan berlangsung selama dua sampai tiga hari dari tanggal 30 Januari hingga 1 Februari 2022.
Hebi menyampaikan kepada warga Kota Surabaya setelah sampah terkumpul seluruhnya diharapkan untuk bersabar karena alat pengangkut sampah yang disediakan terbatas. Akan tetapi, ia memastikan sampah hasil dari kerja bakti pada akhir pekan mendatang bisa dibersihkan dan diangkut ke tempat pembuangan akhir dalam satu hari.
"Kalau serentak kan pastinya ada di ratusan titik RT/RW se-Surabaya. Jadi diharapkan masyarakat bersabar," ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Hebi, warga Surabaya sudah melakukan kerja bakti secara mandiri di setiap akhir pekan. Karena kurang maksimal maka kerja bakti kali ini dilakukan secara serentak di 154 kelurahan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, setelah kerja bakti tidak ada lagi orang yang membuang sampah sembarangan. Kemudian kami berharap salurannya dijaga. Kalau salurannya mampet kan nanti juga akan membahayakan warga, apalagi saat ini musim hujan. Kalau tergenang, itu bisa menyebabkan adanya nyamuk DBD," katanya. (*)