Surabaya (ANTARA) - Menyambut awal tahun 2022, Siloam Hospitals Kupang kembali menggelar edukasi bincang sehat bertajuk "Anak Demam Jangan Panik" yang diikuti ratusan peserta melalui platform Zoom.
Dokter Spesialis Anak dr. Sugi Deny Pranoto Soegianto Sp.A., mengatakan, timbulnya demam pada anak sangat umum terjadi.
Demam, kata dia, merupakan suatu tanda yang umum terjadi pada anak karena sistem imun sedang merespon ketika sedang sakit atau mengalami infeksi, bahkan dapat terjadi oleh karena penyebab non-infeksi.
"Dengan penanganan tepat dan mengetahui kondisi sang anak, demam pada anak bisa ditangani oleh orang tua, kuncinya adalah jangan panik," ujarnya.
Ia menyarankan, jika demam ditemukan pada delapan kondisi tertentu maka segera bawa anak ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kedelapan kondisi demam pada anak yang harus dibawa ke dokter jika usia anak kurang dari tiga bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum.
Lalu, anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari tiga hari atau terdapat tanda bahaya, serta anak usia 3-36 bulan dengan demam yang tinggi atau lebih dari 39 derajat celcius.
Kemudian, anak semua usia yang suhunya lebih dari 40 derajat celcius, anak semua usia dengan kejang demam, dan anak semua usia yang demam berulang lebih dari tujuh hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja.
Berikutnya, anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, dan penyakit ginjal, serta anak yang demam disertai ruam.
Sementara itu, dokter spesialis anak yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai salah satu lulusan terbaik National Board Examination Indonesian College of Pediatrics ini turut menjelaskan bahwa pemberian terapi antibiotik hanya untuk infeksi bakteri, bukan untuk semua anak dengan demam.
"Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak anda, karena terapi antibiotik harus tepat indikasi, waktu, dosis, selalu waspada bahaya resistensi," katanya. (*)
Kenali delapan kondisi tertentu demam pada anak
Kamis, 13 Januari 2022 18:51 WIB
demam pada anak bisa ditangani oleh orang tua, kuncinya adalah jangan panik