"Dalam tinjauan pasar hari ini, kami mengecek harga operasi pasar, khususnya minyak goreng. Tujuannya untuk mendukung kebijakan pemerintah menekan harga minyak goreng hingga level Rp14.000," kata Airlangga di Pasar Wonokromo, Surabaya, Kamis.
Airlangga mengatakan, selain minyak goreng, operasi pasar juga digelar dengan menjual komoditas lain, seperti beras, telur, dan bawang, yang didukung oleh Bulog serta pemegang kebijakan di Jawa Timur.
Ia berharap, dengan adanya regulasi yang mengatur harga, dalam pekan harga minyak goreng sudah berada di level Rp14.000, sebab masih ditemukan minyak goreng dengan harga di atas yang ditentukan.
"Mudah-mudahan minggu depan harga minyak goreng sudah di level Rp14.000 melalui kebijakan stabilisasi harga dengan menggelar operasi pasar," kata Airlangga.
Salah satu pedagang Pasar Wonokromo, Musdalifa mengakui harga minyak goreng yang dijual pedagang bervariasi, namun rerata harga berada di atas Rp20.000.
Musdalifa yang juga sempat ditemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di stand Pasar Wonokromo menyebut, harga minyak goreng yang dijual pedagang antara Rp22.000 hingga Rp26.000 untuk kemasan 2 liter.
"Untuk hari ini yang membeli minyak goreng dan masuk ke dalam Pasar Wonokromo masih sepi mas, sebab pembeli terserap operasi pasar yang digelar pemerintah di luar pasar, dengan harga rerata Rp14.000," kata pedagang yang sudah belasan tahun berdagang di Pasar Wonokromo tersebut.
Saat melakukan pemantauan di Pasar Wonokromo Airlangga Hartarto didampingi Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Drajat Irawan.(*)