"Peninjauan dilakukan ke lokasi yang dijadikan karantina mandiri bagi para pekerja migran Indonesia yang baru tiba," ujar Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Letkol Arm Kusdi Yuli Suhandra kepada wartawan di Surabaya.
Beberapa hotel tersebut berada di kawasan Jalan Gubeng, Jalan Tegalsari, dan Jalan Embong Malang.
Pangdam juga sempat masuk ke kamar-kamar yang nantinya digunakan untuk karantina, sekaligus memastikan kelayakannya.
Letkol Kusdi menambahkan pelaksanaan karantina itu nantinya berjalan selama kurun waktu 10 hari dan diimbau sterilisasi serta kenyamanan tempat karantina harus betul-betul diutamakan.
Selain itu, petugas dari hotel juga diwajibkan mengedepankan protokol kesehatan ketat demi kelancaran proses karantina.
Beberapa fasilitas protokol kesehatan, lanjut dia, juga sudah mulai disediakan di setiap area hotel, salah satunya alat pelindung diri (APD).
"Pengunjung tidak boleh masuk. Tempat itu sudah diblok dan hanya bisa diakses oleh petugas menggunakan APD lengkap," kata Kapendam.
Sebelumnya, pada 31 Desember 2021, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Suharyanto telah memastikan kesiapan Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo.
Bandara Juanda ditetapkan sebagai salah satu pintu masuk kedatangan internasional dengan telah tersedia 1.900 tempat tidur untuk keperluan karantina.
Mantan Pangdam V/Brawijaya itu meninjau kesiapan karantina Surabaya bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan didampingi Gubernur Jawa Timur Kofiffah Indar Parawansa.
Ribuan tempat tidur itu terbagi di tiga tempat untuk karantina terpusat bagi pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar, dan aparat sipil negara serta sejumlah hotel untuk pelaku perjalanan umum.
Khusus karantina terpadu telah tersedia di beberapa tempat, antara lain Asrama Haji Sukolilo, Balai Diklat Kementerian Agama, Lembaga Penguji Mutu Pendidikan serta sejumlah hotel.
Dengan dibukanya Bandara Juanda Surabaya, maka terdapat empat pintu kedatangan internasional saat ini bersama dengan Soekarno Hatta di Jakarta, Ngurah Rai di Bali dan Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara.
Ribuan tempat tidur itu terbagi di tiga tempat untuk karantina terpusat bagi pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar, dan aparat sipil negara serta sejumlah hotel untuk pelaku perjalanan umum.
Khusus karantina terpadu telah tersedia di beberapa tempat, antara lain Asrama Haji Sukolilo, Balai Diklat Kementerian Agama, Lembaga Penguji Mutu Pendidikan serta sejumlah hotel.
Dengan dibukanya Bandara Juanda Surabaya, maka terdapat empat pintu kedatangan internasional saat ini bersama dengan Soekarno Hatta di Jakarta, Ngurah Rai di Bali dan Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara.