Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya memastikan ketersediaan stok vaksin COVID-19 khusus anak sekolah dasar (SD) usia 6-11 tahun cukup aman.
"Insyaallah aman. Selama dua hari vaksin anak tidak ada laporan KIPI (Kegiatan Inputan Pasca-Imunisasi) dari rekan-rekan Dinas Kesehatan Kota Surabaya," kata Kepala Bagian Humas Kota Surabaya, Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Sabtu.
Febri menjelaskan apabila terjadi KIPI, pihak sekolah bersama Puskesmas setempat akan segera melakukan tindakan. Sebab, masing-masing sekolah telah memberikan layanan aduan atau konsultasi melalui setiap puskesmas yang bertugas.
"Setelah divaksin, anak-anak harus menunggu terlebih dahulu apakah ada gejala KIPI atau tidak. Tapi yang jelas, pihak sekolah bersama puskesmas akan melakukan penanganan yang sesuai," ujarnya.
Di sisi lain, selama dua hari pelaksanaan vaksin untuk anak usia 6-11 tahun dosis pertama yang dilakukan di masing-masing sekolah, terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala pelaksanaan vaksinasi dosis pertama tersebut.
"Karena anak-anak itu telah melakukan imunisasi dan tidak bisa melaksanakan vaksin. Kemudian, kondisi kesehatan yang kurang baik, seperti batuk dan demam, serta banyak orang tua yang jadwalnya berbenturan dan tidak bisa mengantarkan anaknya," katanya.
Oleh karena itu, Febri menjelaskan akan ada penjadwalan ulang untuk anak-anak yang belum bisa mengikuti vaksinasi. Penjadwalan tersebut akan diatur oleh pihak sekolah masing-masing dengan didampingi oleh puskesmas setempat yang bertugas.
Menurut dia, Pemkot Surabaya telah menargetkan sebanyak 246 ribu dosis pertama untuk vaksin anak usia 6-11 tahun.
Untuk capaian vaksinasi dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun selama dua hari terakhir, Febri mengatakan, telah mencapai belasan ribu dosis dari jumlah yang ditargetkan.
Pada Rabu (15/12) telah mencapai 18.668 ribu dosis atau sekitar 72 persen dari 25.000 ribu target sasaran.
"Untuk hari kedua, Kamis (16/12) target kita 20 ribu dosis, tapi yang mencapai sasaran sekitar 13.788 atau 67 persen," kata dia.
Febri menambahkan berdasarkan data capaian vaksinasi di Kota Surabaya sebanyak 118 persen lebih dosis pertama telah berhasil disuntikkan dan dosis kedua telah mencapai 100 persen. Artinya, masyarakat Kota Surabaya sudah sangat sadar dan peduli dengan kesehatan, terutama kekebalan komunal untuk menekan virus COVID-19.
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Surabaya, sudah menyadari pentingnya kesehatan, terutama terhadap paparan COVID-9. Sehingga dengan vaksin yang sangat masif, kekebalan komunal di Surabaya inikan bisa terjaga," katanya. (*)