Tulungagung (ANTARA) - Badan Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur telah memindahkan Prasasti Kamulan dari Museum Wajakensis di Kabupaten Tulungagung ke Kabupaten Trenggalek, daerah tempat penemuan prasasti yang dinilai lebih berhak menjaga prasasti.
"Pemindahan ini juga atas usulan dan permintaan Pemkab Trenggalek," kata Kepala Museum Wajakensis Hariyadi di Tulungagung, Kamis.
Ia mengatakan bahwa Prasasti Kamulan dibawa ke kompleks pendopo Kabupaten Trenggalek pada Rabu (15/12) malam. Sebelum dipindahkan, prasasti yang selama ini diletakkan di bagian utara Museum Wajakensis itu dibungkus dengan goni dan kain tebal.
Proses pengangkutan prasasti dari batu dengan tinggi 185 cm, lebar bawah 72 cm, lebar atas 97 cm, dan tebal 34 cm tersebut tidak mudah. Dalam waktu sekitar tujuh jam, para pekerja hanya bisa menggeser prasasti sejauh dua meter.
"Pemindahan dilakukan secara perlahan dengan dialasi kayu bulat, kemudian prasasti didorong perlahan dan ditarik menggunakan katrol menuju truk yang siap di sebelah selatan prasasti," kata Bram, aktivis budaya yang menyaksikan pemindahan prasasti.
Prasasti Kamulan ditemukan di Kamulan yang dulu masuk wilayah Kabupaten Tulungagung dan sekarang masuk wilayah Kabupaten Trenggalek.
Bagian depan prasasti itu memuat 28 baris tulisan, bagian belakangnya memuat 32 baris tulisan, bagian kirinya memuat 32 baris tulisan, dan bagian kanannya memuat tulisan yang sudah tidak bisa dibaca karena aus.
Prasasti Kamulan dibuat pada 31 Agustus 1194 Masehi oleh Maharaja Panjalu Kadiri Sri Kertajaya. Prasasti itu merupakan hadiah dari raja pada Samya Haji Katandan Sakapat yang ikut berjuang mengembalikan raja ke singgasana di Kediri saat ada serbuan musuh dari timur.
Menurut tulisan yang ada pada prasasti, wilayah kekuasaan Katandan Sakapat meliputi Desa Ketandan, Kalangbret, Tulungagung. Dengan demikian pada waktu prasasti dibuat daerah Kamulan dan sekitarnya masih termasuk wilayah Kalangbret, Tulungagung.
Namun wilayah Kamulan selanjutnya menjadi bagian dari Kabupaten Trenggalek dan 31 Agustus diperingati sebagai hari jadi Trenggalek.