Jakarta (ANTARA) - Perusahaan produsen cat PT Avia Avian Tbk yang lebih dikenal dengan Avian Brands resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau IPO dan meraup dana segar Rp5,77 triliun dari aksi korporasi tersebut.
Perseroan menawarkan 11,78 miliar miliar lembar saham yang terdiri dari sekitar 52,7 persen saham baru dan sekitar 47,3 persen dari saham yang ditawarkan oleh pemegang saham eksisting dengan harga Rp930 per saham.
"Penawaran umum perdana saham ini adalah tonggak pencapaian yang penting bagi karyawan, pelanggan, pemasok, dan seluruh mitra Avian Brands," kata Presiden Direktur PT Avia Avian Tbk Wijono Tanoko di Jakarta, Rabu.
Dana bersih yang diterima oleh emiten berkode saham AVIA itu melalui IPO akan digunakan untuk dapat terus meningkatkan pertumbuhan profitabilitas dari perseroan dan mempercepat ekspansi bisnis perseroan di Indonesia, serta untuk pelunasan beberapa utang perseroan.
Avian Brands berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan distribusi in-house-nya dan meningkatkan jejak kakinya di seluruh Indonesia, termasuk kota tier 1 hingga tier 4, untuk memastikan produk-produk perseroan dapat menembus seluruh pasar domestik dan terjangkau bagi konsumen Indonesia.
Perseroan juga bermaksud untuk terus berinvestasi dalam produk-produk yang inovatif guna memperbesar portofolio solusi arsitekturalnya yang luas dengan kesadaran merek yang kuat, yang meliputi Sunguard All-in-One, Supersilk Anti Noda, Avitex, No Drop dan Avian.
Untuk terus mendukung prospek pertumbuhan dari lini bisnisnya, Avian Brands pun berencana untuk memulai pembangunan fasilitas manufaktur andalan barunya di Cirebon dengan operasi ditargetkan untuk dapat dimulai pada 2025.
Selain Avian, pada hari ini perusahaan yang memproduksi bahan aditif untuk mencegah kerugian yang terjadi dalam aktivitas pengeboran dengan menggunakan teknologi serat, PT OBM Drilchem Tbk, juga mencatatkan diri di bursa.
Emiten berkode saham OBMD itu melepas 182 juta lembar saham atau 24,86 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga Rp180 per saham.
"Langkah perusahaan melakukan pencatatan pada Bursa Efek Indonesia melalui IPO merupakan langkah strategi perusahaan dalam meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan untuk tata kelola yang lebih baik," kata Wakil Presiden Direktur PT OBM Drilchem Tbk Ivan Alamsyah.
Ivan menyampaikan, kinerja perseroan di masa pandemi masih mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik. Dia masih optimistis dengan perkembangan usaha perseroan, apalagi adanya target dari Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan produksi minyak dan gas.
"Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum perdana saham, akan seluruhnya digunakan oleh perseroan untuk pembelian bahan baku berupa serbuk serat selulosa dan kalsium karbonat dari pihak ketiga untuk mengantisipasi kontrak-kontrak yang akan diperoleh perseroan di masa yang akan datang," ujar Ivan. (*)
Produsen cat Avian resmi melantai di bursa meraup dana Rp5,77 triliun
Rabu, 8 Desember 2021 11:19 WIB