Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memberikan santunan kepada belasan keluarga di tiga desa yang rumahnya rusak diterjang bencana angin kencang pada 28 November 2021.
"Ada 19 keluarga yang mendapatkan santunan dan terdata rumahnya rusak menjadi korban angin kencang," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Amin Jabir di Pamekasan, Selasa.
Ke-19 keluarga yang menjadi korban angin kencang di tiga desa di Kecamatan Pademawu itu, masing-masing delapan keluarga di Desa Pademawu, empat keluarga di Desa Majungan dan tujuh keluarga di Desa Padelegan.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, bahkan datang secara langsung meninjau lokasi bencana dan menyerahkan bantuan secara simbolis.
"Bantuan yang saya berikan ini ala kadarnya saja, guna meringankan beban para korban," kata bupati saat menyerahkan bantuan itu, sehari setelah kejadian.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Pamekasan ini selanjutnya memerintahkan kepada pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar segera melakukan telaah staf agar bantuan lanjutan berupa perbaikan rumah warga yang rusak bisa segera dilakukan.
"Tentunya nilai bantuan antara masing-masing korban tidak sama, sesuai dengan tingkat kerusakannya," kata bupati.
Bencana angin kencang yang melanda Pamekasan pada 28 November 2021 dan menyebabkan sedikitnya 19 rumah warga di tiga desa di Kecamatan Pademawu itu rusak merupakan salah satu jenis bencana yang terjadi di Pamekasan dalam sepekan terakhir.
Selajn angin kencang, jenis bencana alam lainnya yang terjadi akibat cuaca buruk yang melanda wilayah itu berupa banjir dan tanah longsor.
Banjir terjadi di Kecamatan Kota, Pamekasan, sedangkan bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Waru.
Menurut Kalaksa BPBD Pamekasan Amin Jabir, berdasarkan prakiraan dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk masih berpotensi terjadi di Pamekasan dan Madura pada umumnya dalam beberapa hari ke depan, bahkan diperkirakan hingga malam pergantian Tahun Baru 2022.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat cuaca buruk masih berpotensi terjadi di kabupaten ini," katanya, menjelaskan.
Berdasarkan hasil pemetaan BPBD Pemkab Pamekasan, jenis bencana alam yang biasa terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini berupa banjir, tanah longsor, angin kencang dan angin puting beliung serta abrasi pantai.