Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 3.200 personel gabungan dari Polri, TNI dan Satpol PP diterjunkan untuk mengawal demo buruh di sejumlah daerah di Jawa Timur, Kamis, yang menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022.
"Personel gabungan akan disiagakan di pintu masuk Surabaya, kawasan Industri, exit tol dan titik-titik kumpul masa aksi dalam rangka pengawalan dan pengamanan agar aksi unjuk rasa tersebut dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Polisi Gatot Repli Handoko di Surabaya.
Selain itu, petugas kepolisian juga akan melakukan rekayasa lalu lintas agar tidak mengganggu aktivitas warga Surabaya.
Meski begitu, Kombes Gatot mengimbau warga Surabaya untuk sementara menghindari jalan Gubernur Suryo atau Gedung Negara Grahadi karena petugas akan melakukan penutupan jalan pada lokasi demo tersebut.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan dari kelompok lain selain buruh, Kombes Gatot memaparkan petugas juga membentuk tim khusus untuk memisahkan dan berkoordinasi dengan koordinator aksi.
"Kami menyiapkan tim khusus yang memantau kelompok-kelompok di luar buruh yang akan berdemo. Nantinya kita akan pisahkan dengan melakukan koordinasi dengan korlapnya dan pengamanan obyek vital serta patroli ke perusahaan," katanya.
Kombes Gatot juga mengimbau kepada peserta demo untuk melaksanakan kegiatannya dengan tertib dan tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat, khususnya warga Surabaya.
"Kami berharap demo yang dilakukan oleh para buruh ini bisa berjalan dengan aman dan tertib. Selain itu diharapkan peserta demo juga tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat Surabaya dalam beraktivitas," katanya.