Surabaya (ANTARA) - Seorang balita bernama Desta jadi wisudawan saat prosesi wisuda di kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Minggu karena menggantikan ayahnya yang meninggal dunia.
Desta bersama ibunya, Alfi menggantikan mendiang ayahnya Syaiful Rizal (31), mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang meninggal dunia tepat sembilan hari setelah sidang skripsi dan dinyatakan lulus karena mengalami pendarahan otak.
"Hadirnya Desta adalah kekuatan bagi saya. Sampai saat ini, saya bersyukur masih banyak orang baik di sekeliling yang selalu support. Ada kalanya saya sedih,tapi itu juga tidak boleh berlarut-larut," kata istri mendiang Syaiful Rizal, Alfi usai prosesi wisuda.
"Saya yakinkan dalam diri saya bahwa setiap kejadian yang terjadi, semoga ada hikmah dan kebaikan yang bisa saya ambil," ujarnya menambahkan.
Menurut Alfi, suaminya merupakan orang yang kuat dan bertanggungjawab. Sebab, meski saat sakit, namun tugasnya sebagai seorang mahasiswa bisa dituntaskan.
"Saya tahu suami saya orang yang kuat dan tidak mudah menyerah, perjuangannya menyelesaikan skripsi bukan hal yang mudah. Ada banyak lika-liku yang dia hadapi, tapi dia merasa harus segera selesai. Karena ia merasa ini adalah tanggung jawabnya," tuturnya.
Rektor UMSurabaya Sukadiono menyebut apa yang telah dilakukan almarhum merupakan teladan. Dan sebagai apresiasi, pihak kampus memberikan sertifikat penghargaan atas kegigihannya merampungkan studinya.
"Syaiful adalah contoh perjuangan yang sebenarnya. Di tengah sakit yang diderita, dia tetap berusaha menyelesaikan studinya. Syaiful adalah teladan bagi kita semua," kata Sukadiono.(*)