Surabaya (ANTARA) - Karya dari Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya, Arby Maulana dalam proyek Non-Fungible Token (NFT) milik brand fast food KFC Indonesia tampil di billboard Times Square New York, Amerika Serikat.
"Saya bersyukur dan bahagia karena salah satu impian terbesar dapat tercapai di tahun 2021," kata Arby Maulana di kampus setempat, Jumat.
Dirinya mengungkapkan jika ingin menyumbang prestasi dan karya terbaik sebagai momen terakhir menjadi mahasiswa di FIK Ubaya.
Arby, sapaan akrab mahasiswa yang tergabung dalam tim PAHI.id sebagai illustrator dan desainer ini menyampaikan bahwa setiap impian dan harapan yang diiringi dengan usaha, kerja keras, serta kemauan untuk terus belajar menjadi lebih baik pasti akan berhasil.
"Beberapa tahun lalu, saya memiliki salah satu mimpi yaitu karya yang saya buat bisa terpampang di berbagai penjuru kota besar di Indonesia, seperti seniman terkenal tanah air yang dapat menginspirasi. Ternyata Tuhan memberikan lebih, karya saya bukan hanya terpampang di billboard penjuru ibu kota, tetapi juga muncul di 1540 broadway billboard Times Square New York," katanya.
Capaian prestasi itu bermula dari salah satu brand fast food dunia KFC yang membuat proyek Non-Fungible Token (NFT) asli dari Indonesia yaitu Jagonya Ayam NFT. NFT adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam gim hingga video.
Saat ini NFT telah menjadi salah satu cara populer dalam membeli atau menjual karya seni secara digital. Dalam proyek ini, Arby dipercaya menjadi kreator tunggal untuk membuat desain Jagonya Ayam NFT.
Selama proses pengerjaan proyek kurang lebih satu bulan, Arby dibantu oleh tiga tim lain yaitu Rob Clinton Kardinal, Sean Gelael dan Rob Raffael Kardinal yang bertanggung jawab di luar pembuatan karya.
Ia menceritakan jika karyanya memiliki desain ilustrasi yang menonjol berbentuk ayam. Namun, berbeda dengan karya-karya milik Arby sebelumnya. Kali ini karya yang dibuatnya memiliki kesan lebih cute dengan berbagai ornamen dan pilihan warna background yang sedikit berbeda dengan style design Arby.
Bagi founder Gran Artista Illustration Artwork ini pengerjaan proyek tersebut sangat menantang karena harus melihat permintaan dan desain gambar NFT seperti apa yang menarik masyarakat.
"Saya dikenal memiliki desain gambar ilustrasi yang detail. Tetapi dalam proyek ini saya mencoba hal baru menciptakan karya yang lebih imut atau menggemaskan sesuai yang disukai masyarakat di NFT," ujarnya.
"Desain karya yang dibuat berbentuk digital dan karya pertama bernama Chicken King. Rencana kedepan akan buat desain untuk Chicken Queen dan Chicken Baby. Jadi proyek ini akan terus berlanjut," ucap Arby.
Chicken King adalah proyek NFT berlisensi resmi pertama dari Indonesia yang menawarkan 1212 NFT edisi terbatas yang dihasilkan secara unik.
Mahasiswa ini menceritakan bahwa proyek Jagonya Ayam NFT merupakan pencapaian tertinggi di tahun 2021. Semuanya berkat kerja sama dan kolaborasi yang baik dengan tim, brand-brand ternama serta artis ibu kota Jakarta.
Arby mengaku masuk FIK Ubaya adalah pilihan tepat karena mendapat bekal ilmu serta dukungan yang membuat dirinya terus berkembang sekaligus berkarya di dalam atau di luar kampus.
“Tidak boleh cepat puas dengan apa yang diraih sekarang, masih harus tetap belajar dan terus berkarya. Impian ke depan tentu ingin seperti seniman terkenal di Indonesia maupun luar negeri yang bisa membuat pameran tunggal dan menampilkan hasil karya-karyanya sendiri, sehingga karya saya bisa lebih dikenal masyarakat luas," ujar Arby. (*)